Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Optimistis Target Rp 400 Miliar Penerimaan dari Barang Milik Negara Tercapai

Kompas.com - 18/09/2020, 18:06 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) kementerian Keuangan menargetkan dapat mendapatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 400 miliar tahun ini dari pemanfaatan barang milik negara (BMN).

Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi DJKN Purnama T Sianturi optimistis target tersebut bisa tercapai lantaran tahun ini, pihaknya tengah menyelesaikan berbagai proses penyelesaian pemanfaatan yang sempat tertunda di awal pandemi Covid-19.

Adapun rata-rata setiap tahun, PNBP yang didapatkan dari pemanfaatan BMN di kisaran Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar.

Baca juga: Sri Mulyani Diskon Tarif Sewa Barang Milik Negara hingga 50 Persen

"Jadi kami sedang proses banyak pemanfaatan, makanya target sekitar Rp 400 miliar lebih itu akan tercapai. Masih ada sisa waktu 3-4 bulan untuk kejar proses penilaian dan menetapkan nilai semuanya," ujar dia dalam video conference, Jumat (18/9/2020).

Adapun realisasi PNBP dari pemanfaatan BMN hingga Agustus sudah mencapai Rp 289 miliar.

Sementara jika dirinci setiap tahun, PNBP yang dihasilkan dari BMN pada 2016 nilainya mencapai Rp 343 miliar. Selanjutnya di 2017 mengalami peningkatan menjadi Rp 505 miliar, dan melesat tajam di 2018 mencapai Rp 1,57 triliun. Selanjutnya turun kembali di 2019 sebesar Rp 522 miliar.

"Di 2018 tiba-tiba naik karena ada pemanfaatan sekali bayar 50 tahun, yakni di Halim, aset milik negara yang digunakan untuk stasiun kereta api cepat Bandung-Jakarta,” jelas dia.

Purnama menjelaskan, pihaknya sengaja tidak mematok PNBP dari pemanfaatan BMN dalam jumlah besar tahun ini.

Sebab selama pandemi, utamanya di Maret-Juni 2020, petugas mengalami hambatan untuk melakukan penilaian.

"Oleh karena itu, boleh dikatakan bahwa selama Covid ini kan petugas kami itu terhambat turun ke lapangan, penilaiannya, apalagi Maret, April, Mei, Juni. Sehingga kalaupun banyak permohonan pemanfaatan, itu terpaksa mundur di sekarang," ujar dia.

Baca juga: Menhub Ingatkan Pentingnya Tata Kelola Barang Milik Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com