Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Kuat Resesi Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 23/09/2020, 08:58 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

"Terkait pelebaran defisit ini, penambahan beban utang akan diikuti penambahan beban bunga utang," sambung dia.

Hingga 31 Agustus 2020, APBN telah mengalami defisit hingga Rp 500,5 triliun. Angka tersebut setara dengan 3,05 persen dari PDB. Defisit APBN tersebut setara dengan 48,2 persen dari target yang tertuang dalam Perpres 72 Tahun 2020.

Defisit terjadi lantaran angka pendapatan negara yang lebih rendah, sedangkan belanja negara membengkak.

Rinciannya, pendapatan negara hingga akhir Agustus tercatat mencapai 1.034,1 triliun. Angka tersebut terkontraksi 13,1 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 1.190,2 triliun.

Baca juga: Isu Beras Bercampur Plastik, Bulog: Tak Ada Kaitan dengan Bansos

Di dalam Perpres 72, pemerintah merancang pendapatan negara bakal mencapai 1.699,9 di akhir tahun. Dengan demikian, realisasi tersebut setara dengan 60,8 persen dari yang direncanakan pemerintah.

Untuk belanja negara secara keseluruhan sudah terealisasi Rp 1.534,7 triliun atau 56 persen dari alokasi dalam Perpres 72.

Angka tersebut juga meningkat 10,6 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 1.388,1 triliun.

Baca juga: Indonesia di Ambang Resesi, Bagaimana Kita Menyikapinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com