Selanjutnya, akan dilakukan pengeboran tiga sumur, yaitu dua sumur re-entry dan satu sumur pengembangan baru.
Adapun, proses percepatan di lapangan dilakukan mulai dari review teknis, detail engineering, hingga proses fabrikasi.
Fabrikasi pembangunan platform atau anjungan lepas pantai ini dilaksanakan di Cilegon.
Baca juga: PGN Lampaui Target, Progres Proyek Jargas Rp 1,3 Triliun Sudah 73,8 Persen
Setelah fabrikasi platform selesai, proses selanjutnya adalah memindahkannya ke kapal tongkang (load out) dan diangkut menuju lokasi, Lapangan Sidayu.
Pengangkutan platform dengan kapal tongkang inilah yang disebut dengan sail away. Setelah sampai di lapangan, akan dilakukan instalasi.
Susmono menjelaskan, salah satu hal paling kritikal dalam proses instalasi adalah heavy lift saat pemasangan jacket platform.
Sebab, alat ini memiliki berat lebih dari 200 ton dan pemasangan topside platform dengan berat lebih dari 500 ton. Pemasan ini memerlukan kapal pengangkat atau crane ship.
Dengan segala tantangannya, PGN SAKA berkomitmen proses heavy lift ini akan selesai tepat waktu yakni Desember 2020.
Baca juga: Efisiensi, PGN Bangun Pipa Minyak Rokan dengan Gandeng BUMN dan SDM Lokal
Adapun, Lapangan Sidayu diharapkan mampu menyumbang tambahan produksi minyak sekitar 7.000 barrel of oil per day (BOPD) dan 3,9 million standard cubic feet per day (MMSCFD) gas di Pangkah Production Sharing Contract (PSC).
Rencananya, produksi dari Lapangan Sidayu tersebut akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada melalui pipa bawah laut.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi, PGN Berkomitmen Terapkan Harga Gas 6 Dollar AS Per MMBTU
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.