Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Pemasukan Uang Arab Saudi dari Haji dan Umrah?

Kompas.com - 27/09/2020, 13:21 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Minyak dan ibadah haji adalah penyumbang pendapatan terbesar bagi Kerajaan Arab Saudi. Setiap tahun sebelum adanya pandemi virus corona, jutaan jemaah dari berbagai negara mengunjungi Negara Teluk tersebut.

Jemaah yang datang ke Arab Saudi untuk beribadah haji setiap tahun mencapai lebih dari 2,5 juta orang. Angka tersebut belum menghitung kedatangan jemaah umrah.

Lalu berapa pemasukan uang bagi Arab Saudi yang berasal dari jemaah haji?

Dilansir dari BBC, Minggu (27/9/2020), Mazen Al Sudairi, Kepala Peneliti Perusahaan Jasa Keuangan Al-Rajhi yang berbasis di Riyadh, mengungkapkan pendapatan langsung yang diterima pemerintah Arab Saudi setiap tahunnya dari penyelenggaraan haji mencapai 12 miliar dollar AS atau sekitar Rp 177,139 triliun (kurs Rp 14.700).

Baca juga: Bagaimana Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Hancur Pasca-PD I?

"Meskipun sebagian besar biaya pelaksanaan ibadah haji mengalami penghematan, Mekkah dan Madinah akan kehilangan potensi sebesar 9 - 12 miliar dollar AS," kata Mazen.

Perhitungan pendapatan haji tersebut merupakan pemasukan untuk Pemerintah Arab Saudi di tahun 2020 jika penyelenggaraan haji tahun ini berjalan normal tanpa adanya pandemi Covid-19.

Selain pendapatan langsung dari jemaah haji, Kerajaan Arab Saudi juga mendapatkan keuntungan besar dari peredaran uang dari pengeluaran belanja dari para jamaah haji selama di Kota Suci. Penyelenggaraan haji membuat bisnis hotel, katering, maskapai penerbangan, dan sektor bisnis penunjang lain menerima perputaran uang yang luar biasa besar.

Terbesar dari Indonesia

Sementara itu mengutip data yang dirilis Statista yang dirilis tahun 2017, jumlah pemasukan terbesar Arab Saudi dari jemaah haji berasal dari Indonesia yang menyumbang pendapatan 940 juta dollar AS.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Investasi Koin Emas Dinar

Pemasukan terbesar kedua disumbang oleh jemaah asal India yang berkontribusi sebesar 733 juta dollar AS. Jemaah haji terbesar lainnya berasal dari Lebanon, Turki, Dubai, Tunisia, Qatar, dan Pakistan.

Pada tahun 2019, total kunjungan jemaah haji tercatat sebanyak 2,6 juta orang. Jika digabungkan dengan jumlah jemaah umrah (haji dan umrah), maka kunjungan orang yang masuk ke Arab Saudi yakni sebanyak 19 juta peziarah.

Bahkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman berencana untuk meningkatkan kapasitas haji menjadi 30 juta jemaah setiap tahun dan menghasilkan sebanyak 50 miliar riyal (13,32 miliar dollar) pendapatan pada tahun 2030.

Sementara jika digabung dengan umrah, sebelum adanya pandemi Covid-19, potensi pendapatan yang masuk ke Arab Saudi mencapai 200 miliar riyal pada tahun 2020.

Baca juga: Pernah Dijajah Jepang, Bagaimana Indonesia Menuntut Ganti Rugi?

Upaya ini dilakukan Mohammed bin Salman dalam upaya negaranya untuk mengurangi ketergantungan dari pendapatan minyak.

Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah Arab Saudi mulai mempromosikan sektor pariwisata mereka. Diharapkan di masa mendatang, ada kunjungan wisata dari para jemaah haji selain mengunjungi dua kota suci, Mekkah dan Madinah.

Lumpuh karena Covid-19

Mazen menjelaskan, pandemi virus corona membuat bisnis di Mekkah dan Madinah yang menggantungkan hidup pada jemaah haji kini mengalami kerugian besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com