Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Mal: Kami Sudah Defisit Besar-besaran

Kompas.com - 28/09/2020, 14:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Padahal, kata Alphonzus, saat PSBB transisi diberlakukan saja, kapasitas kunjungan yang diperbolehkan juga tidak tercapai. Kini, kondisi pengusaha kian terjepit saat PSBB kembali diperketat.

"Pada saat PSBB transisi diizinkan buka, kami tetap alami defisit, karena kapasitas 50 persen pun tidak tercapai, hanya sekitar 30-40 persen," ungkapnya.

Akibatnya, lanjut dia, banyak pengusaha food and beverage (F&B) memilih untuk menutup tokonya sementara karena pendapatan dari hasil penjualan tak mampu menutupi biaya operasional. Sebagian besar pendapatan memang didapat dari layanan dine in, yang saat ini tak bisa dilakukan.

"Ini sekarang yang cukup mengkhawatirkan, sebagian dari mereka (F&B) terpaksa merumahkan karyawannya karena pilih tutup sementara. Kondisi ini yang harus diselamatkan," tegas Alphonzus.

Baca juga: Keberatan Dikabulkan, Grab Lolos dari Denda KPPU Rp 30 Miliar

Ia menilai, pemerintah perlu menaruh perhatian bagi pengusaha mal dan ritel untuk bisa bertahan karena kegiatan ekonomi di sektor ini cukup besar. Ini sekaligus dapat membantu mendorong perekonomian untuk bangkit dari jurang resesi.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menambahkan, perlu upaya pemerintah untuk menolong peritel guna bertahan di masa pandemi. Sebab, jika banyak peritel yang gulung tikar akan sulit perekonomian untuk bisa pulih kembali.

"Pemerintah dan juga semua pemangku perlu kerja sama menggerakan kembali. Kalau sampai ritelnya ini tutup, akan sangat sulit untuk kami kembali (bangkit). Kami sejak Maret sampai sekarang ini, itu adalah perjuangan maksimal dari kami," ungkap Budihardjo.

Baca juga: Besok, Pemerintah Lelang Sukuk Negara dengan Target Rp 10 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com