Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Anjlok 89,22 Persen, Kunjungan Wisman Agustus Cuma 165.000 Orang

Kompas.com - 01/10/2020, 14:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 165.000 orang pada Agustus 2020. Wisman ini bertandang dalam rangka kunjungan bisnis, tugas bekerja, maupun misi.

Sepanjang 2020, kunjungan wisman mencapai 3,4 juta orang. Dibanding periode yang sama tahun 2019, kunjungan wisman turun cukup dalam, yakni 68,17 persen dari 10,7 juta turis asing.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, hal ini membuktikan sektor pariwisata membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama akibat pandemi Covid-19.

"Kita lihat bahwa pergerakannya sangat flat. Indikasi recovery untuk wisman ini butuh waktu lama, tergantung pada penanganan kesehatan, baik di Indonesia maupun negara lainnya. Bukan berarti apatis, tapi harus buat terobosan," kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Bos Lion Air Mau Luncurkan Maskapai Baru di Indonesia

Secara bulanan (month to month/mtm), kunjungan wisman meningkat tipis, yakni hanya sebesar 4,45 persen. Namun secara tahunan (year on year/yoy) kunjungan wisman anjlok 89,22 persen.

Berdasarkan pintu masuk, kunjungan 165.000 wisman pada Agustus ini lebih banyak melalui jalur darat, kemudian disusul oleh jalur laut, dan jalur udara.

Wisman yang datang melalui jalur darat berjumlah 107.500 orang atau 65 persen dari jumlah keseluruhan. Sementara wisman yang datang dari jalur laut berjumlah 51.700 orang, dan jalur udara sebesar 5.600 orang.

Hal itu tak ayal membuat penggunaan angkutan udara masih turun signifikan. Tercatat, jumlah penggunaan angkutan udara masih menurun -98,23 persen (yoy) di Bandara Soekarno Hatta. Begitupun di Bandara Sam Ratulangi -93,56 persen (yoy), dan Bandara Kualanamu -99,89 persen (yoy).

"Jadi penurunan (kunjungan wisman) yang tajam bisa menganggu sektor pendukung pariwisata, yaitu transportasi, hotel akomodasi, makanan minuman, dan sebagainya," ungkap Suhariyanto.

Sementara menurut kebangsaan, 54,2 persen dari 165.000 wisman pada Agustus berasal dari Timor Leste, kemudian disusul Malaysia sebesar 35 persen, dan China sebesar 2,2 persen.

Adapun untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) tercatat masih mengalami kenaikan 4,86 poin (mtm) menjadi 32,93 poin. Namun secara tahunan masih menurun sebesar -21,21 persen (yoy).

Menurut lokasinya, TPK terendah berada di bali hanya sekitar 3,68 poin, diikuti Maluku Utara sebesar 16,4, serta Aceh sebesar 14,4. Sedangkan yang tertinggi ada di wilayah Lampung sebesar 48,7, Sulawesi Selatan 46,8, serta Kalimantan Selatan sebesar 45,8.

"Jadi, tanpa ada penanganan kesehatan yang baik, akan banyak orang ragu melakukan wisata," pungkas dia.

Baca juga: Kunjungan Wisman Masih Sepi, Luhut: Enggak Masalah...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+