Tapi dia menegaskan, piutang yang dihapuskan adalah piutang yang kecil-kecil, seperti piutang tagihan rumah sakit atau piutang dengan alamat debitur tidak jelas. Diapun menyatakan, sejauh ini belum ada program untuk menghapus piutang, utamanya piutang berjumlah besar.
"Enggak ada program untuk menghapuskan piutang, apalagi piutang yang besar-besar. Intinya yang sangat dominan adalah pada K/L. Kalau sudah di PUPN sudah upaya terakhir. Kita berharap K/L inilah yang jadi garda terdepan untuk menyelesaikan piutang-piutang tadi," pungkasnya.
Sebagai informasi, ada piutang Rp 358,5 triliun dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2019.
Baca juga: Ditjen Pajak Lelang 4 Mobil, Ada Mercy Rp 20 Juta
Piutang itu terdiri dari piutang lancar sebesar Rp 297,9 triliun dan piutang jangka panjang Rp 60,6 triliun. Dari total itu, ada piutang tak tertagih sebesar Rp 191 triliun, terdiri dari piutang lancar Rp 187,3 triliun dan piutang jangka panjang Rp 3,7 triliun.
Dalam piutang lancar, ada 2 komponen piutang paling besar dalam LKPP 2019, yaitu piutang pajak, dan piutang bukan pajak. Piutang pajak ini berkisar Rp 94,6 triliun dan piutang bukan pajak sebesar Rp 166,25 triliun.
Piutang bukan pajak dibagi lagi menjadi 2 kategori, yakni piutang pada K/L maupun piutang pada BUN. Jumlah bruto piutang pada K/L berjumlah Rp 44,5 triliun. Namun terdapat penyisihan piutang tak tertagih senilai Rp 33,1 triliun sehingga jumlah bersihnya Rp 11,4 triliun.
Baca juga: Lelang Mobil Sitaan Bea Cukai, Ada Subaru Impreza
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.