Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bioskop Buka Saat PSBB Transisi, Pengusaha Bakal Rekrut Pegawai yang Dirumahkan

Kompas.com - 12/10/2020, 19:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) memastikan, akan mengutamakan perekrutan bagi pegawai yang sebelumnya terkena pengurangan akibat dirumahkan atau pemutusan hubungan kerja (PHK), selama bioskop tak beroperasi.

Hal ini berkaitan dengan keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB Transisi. Di mana bioskop menjadi salah satu sektor usaha yang diizinkan untuk beroperasi kembali, sejak tutup pada April 2020.

Ketua GPBSI Djonny Sjafruddin menjelaskan, merespons kebijakan baru tersebut pihaknya tengah bersiap terkait pengoperasian kembali bioskop. Salah satunya soal kesiapan sumber daya manusia.

Baca juga: Kapasitas Bioskop Hanya 25 Persen pada PSBB Transisi, Ini Respons Pengusaha

"Kan harus rekrut lagi pegawainya, itu perlu waktu buat panggil lagi (pegawai lama). Memang yang lama diutamakan, itu sudah pasti," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (12/10/2020).

Kendati demikian, Djonny tak merinci data terkait pegawai yang terimbas pengurangan, maupun jumlah pegawai tersebut yang akan kembali direkrut. Menurutnya, soal perekrutan bergantung pada kesiapan manajemen masing-masing bioskop.

Namun yang pasti, kata dia, jumlah perekrutan pegawai yang dilakukan akan lebih rendah dari jumlah pegawai yang mengalami pengurangan. Mengingat bioskop tak bisa beroperasi penuh di masa PSBB Transisi.

Pemprov DKI Jakarta hanya mengizinkan bioskop beroperasi dengan kapasitas maksimal pengunjung sebesar 25 persen.

"Sementara ini antara 40-50 persen dulu (rekrut pegawai lama). Karena kan hanya 25 persen kapasitasnya, gimana mau bayar gaji orang entar (kalau semua direkrut lagi)," kata dia.

Baca juga: Bioskop Bisa Beroperasi pada PSBB Transisi, Pengusaha: Jangan Entar Buka, Entar Tutup...

Oleh sebab itu, perekrutan akan dilakukan secara bertahap seiring dengan perkembangan pembukaan bioskop. Jika ke depannya kapasitas bioskop semakin di tambah, maka perekrutan bisa kembali dilakukan.

Biaya Operasional

Djonny mengatakan, selama tutup setidaknya pengusaha tetap mengeluarkan biaya operasional sekitar Rp 70 juta per bulan. Tentu sudah banyak kerugian yang terjadi akibat nihilnya pemasukan.

Maka dengan kembali beroperasinya bioskop, pengusaha perlu memulihkan secara bertahap bisnisnya. Baik dari jumlah bioskop yang dibuka hingga jumlah pegawai yang diperkerjakan.

"Jadi ya satu-satulah, bertahap, misalnya (rekrut untuk) dua bioskop dulu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com