Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omnibus Law dan Vaksin Jadi Penggerak IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 19/10/2020, 08:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan akan menguat terbatas pada perdagangan Senin (19/10/2020). Akhir pekan lalu, IHSG ditutup negatif dengan penurunan 0,03 persen pada level 5.103,41.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, sentimen vaksin dan perkiraan kinerja emiten yang lebih baik di kuartal ke III berpotensi mendongkrak IHSG menguat terbatas.

“Hari ini IHSG berpeluang konsolidasi menguat terbatas. IHSG membentuk candle dengan body turun kecil dan shadow di bawah indikasi perlawanan atas tekanan turun,” kata Hans Minggu (18/10/2020).

Baca juga: Sepekan Ini, IHSG Menguat 0,98 Persen

Pasar saham dunia memasuki periode laporan keuangan kuartal ke III tahun 2020. Menurut data Refinitiv, dari 49 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan kinerjanya, sebanyak 86 persen memiliki kinerja baik dan melebihi perkiraan para analis.

Demikian juga di Indonesia, kinerja emiten diproyeksikan tumbuh positif di kuartal ke III tahun 2020 ditopang berbagai upaya dari Otoritas Pasar Modal dan pemerintah. Diperkirakan kinerja emiten akan lebih baik daripada kuartal II tahun 2020 dan juga akan lebih baik dari kuartal pertama tahun 2020.

Sementara itu, sentimen negatif muncul dari beberapa perusahaan yang mulai menghentikan uji coba pengobatan antibodi Covid-19 tahap akhir. Misalkan saja, Eli Lilly yang menghentikan uji coba karena alasan keamanan. Sebelumnya, Johnson & Johnson juga melakukan hal yang sama dengan alasan efek samping yang belum bisa dijelaskan secara medis.

Demikian juga dengan harapan akan realisasi stimulus fiskal di Amerika Serikat menjadi perhatian pelaku pasar beberapa pekan ke depan.

Di sisi lain, komentar Bank Dunia tentang Omnibus Law UU Cipta Kerja menjadi sentimen positif. Bank Dunia menilai Undang-undang sapu jagat ini merupakan upaya konkret pemerintah Indonesia melakukan reformasi besar-besaran di sektor Bisnis.

Aturan ini akan menjadikan Indonesia lebih berdaya saing dan mendukung aspirasi jangka panjang bangsa untuk menjadi masyarakat yang sejahtera. Penghapusan pembatasan yang berat pada investasi menandakan bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis.

Hans menilai, Undang-undang ini dinilai dapat membantu menarik investor lebih banyak berinvestasi di Indonesia, mampu menciptakan lapangan kerja dan membantu Indonesia mengatasi masalah kemiskinan.

“Pelaku pasar keuangan sangat positif dengan UU ini sehingga penolakan keras akan menjadi sentimen negatif bagi pasar,” sebut dia.

Hans memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak pada support di level 5.067 sampai dengan 5.001 dan resistance di level 5.115 sampai dengan 5.182.

Berikut rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini:

1. Artha Sekuritas
INDY rekomendasi buy 915 – 930, TP 1.040– 1.060, stop loss <975.
ASII rekomendasi buy 4.900 – 4.950, TP 5.050 – 5.100, stop loss <4.850.
PTPP rekomendasi buy 915 – 930, TP 960 – 980, stop loss <900.

2. Anugerah Mega Investama
UNVR area akumulasi di level 7.900 – 8.000, TP 8.300 – 8.500, cut loss bila turun di level 7.700
ANTM rekomendasi buy back jika break level 1.210, TP 880 – 760, area sos di level 1.180 - 920.
BRIS rekomendasi buy back jika break level 1.730, TP 1.170 - 920, area sos di level 1.690 – 1.220.

3. Panin Sekuritas
ANTM rekomendasi buy 920 - 940, TP 1.100, stop loss <900.
IRRA rekomendasi buy and hold >855, TP 1.000.
KAEF rekomendasi buy 3.300 – 3.340, TP 3.500, stop loss <3.210.

Baca juga: Melantai di Bursa, Harga Saham Agensi BTS Melesat 90 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com