Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Dorong Swasta Jadi Inisiator Urban Farming

Kompas.com - 19/10/2020, 08:45 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta pelaku usaha bisa menjadi inisiator dalam mengembangkan pertanian di perkotaan (urban farming), sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan pangan nasional.

Hal itu dikatakan Mentan saat mengunjungi perkebunan hidroponik milik PT Asabi di Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/10/2020).

Dalam kunjungannya, Mentan meninjau proses pembibitan hingga pengemasan sayur menuju pasar penjualan di wilayah Jabodetabek.

"Saya ke sini untuk melihat tanaman sayur dan berbagai inovasi yang sudah menggunakan teknologi buatan anak bangsa. Misalnya di sini ada rumah pengering yang tidak pakai listrik dan tidak pakai macam-macam. Semuanya betul-betul green house," kata Mentan dikutip dari keterangan tertulis, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Minat Budidaya Sayur Hidroponik di Rumah? Segini Modalnya

Mentan menyebutkan, permintaan sayuran meningkat dua kali lipat saat pandemi. Artinya, permintaan ini harus dipenuhi dengan didorongnya pertanian di kota-kota besar, yang tidak memiliki lahan besar.

Syahrul menyebutkan dengan lahan seluas 500 meter, penghasilan dari produksi dan penjualan sayur bisa menghasilkan Rp40 juta per bulan.

Menurut dia, keterlibatan swasta dalam mendukung ketahanan pangan nasional harus didorong menjadi lebih besar. Pertanian semacam ini bahkan telah membuktikan bahwa hidroponik bisa dilakukan oleh semua kalangan.

"Memang tidak mungkin semuanya dilakukan oleh pemerintah. Kemampuan pemerintahan sangat terbatas, makanya swasta harus bisa membuka jalan dengan berbagai kreasi untuk menghadapi tantangan," kata dia.

Baca juga: Cerita Ridwan Kamil, Hobi Urban Farming dan Raih Penghargaan Google

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com