Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Pensiun Indonesia Grade C, Sama dengan Korsel dan Spanyol

Kompas.com - 20/10/2020, 13:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem pensiun Indonesia menempati peringkat keempat di Asia atau peringkat 30 di seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan Mercer CFA Institute Global Pension Index 2020.

Indonesia bertahan di grade C yang berarti memiliki sistem pensiun dengan beberapa fitur yang bagus, namun juga dengan risiko atau kekurangan besar yang harus segera ditanggulangi.

“Indonesia berada di grade yang sama dengan negara-negara maju seperti Korea Selatan, Italia, dan Spanyol,” kata Presiden Direktur Mercer Indonesia Bill Johnston, dalam konferensi virtual, Selasa (20/10/2020).

Global Pension Index mencatat nilai indeks Indonesia tahun ini secara keseluruhan turun menjadi 51,4 dibandingkan 2019 yang sebesar 52,2.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Picu Ketidakpastian, Tetap Siapkan Dana Pensiun

Hal tersebut karena terjadinya penurunan net replacement rate atau perbandingan pendapatan bersih saat pensiun dengan pendapatan bersih sebelum pensiun) yang dipublikasikan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan perubahan usia harapan hidup.

Di antara semua sub indeks, Indonesia meraih skor tertinggi untuk integritas (68,7), diikuti oleh kecukupan (45,7) dan keberlanjutan (45,6). Indonesia menempati peringkat ke-23 untuk sub indeks keberlanjutan yang mengukur kemampuan suatu sistem memberi manfaat di masa mendatang.

Namun menurut Bill, Indonesia berada di bawah rata-rata global untuk ketiga sub indeks yaitu 60,8 untuk kecukupan, 50 untuk keberlanjutan, dan 71,3 untuk integritas.

“Untuk memperkuat skor Indonesia, ada kebutuhan untuk memperluas jangkauan karyawan dan pekerja mandiri, lebih banyak dukungan dan perubahan kebijakan untuk mendorong kontribusi pensiun swasta, dan mengurangi kebocoran tabungan pensiun sebelum masa pensiun, misalnya dengan membatasi akses untuk mencairkan dana BPJS dan DPLK,” ucap dia.

Bill menyebutkan, untuk meningkatkan skor, Indonesia harus memperbaiki tata kelola rencana pensiun dan transparansi untuk meningkatkan kepercayaan peserta dan masyarakat.

Di sisi lain, Jovita Sadrach, Retirement Business Leader Mercer Indonesia mengatakan, pemerintah telah memfokuskan upaya mempertahankan lapangan kerja dan bisnis untuk memitigasi dampak finansial dan ekonomi dari krisis Covid-19.

Namun, perlambatan ekonomi akan berdampak pada kemampuan pemberi kerja dan karyawan untuk membayar iuran pensiun, sementara ketidakpastian pasar bisa membebani kinerja dana pensiun.

“Sangat penting bagi pengelola dana pensiun untuk melihat dengan cermat strategi dan portofolio mereka demi ketahanan dan keberlanjutan jangka panjang,” ungkap Jovita.

Sementara itu Belanda meraih skor tertinggi (82,6) dan mempertahankan posisi teratas di grade A- secara keseluruhan, walaupun terjadi reformasi pensiun yang signifikan di negara tersebut.  SedangkanThailand memiliki nilai indeks terendah (40,8).

Kondisi ekonomi saat ini memberi tekanan terhadap sistem pensiun. Berdasarkan studi, dampak ekonomi yang luas dari Covid-19 menambah tekanan finansial yang dihadapi pensiunan, baik saat ini maupun di masa depan.

Dengan meningkatnya usia harapan hidup dan tekanan publik untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan populasi usia lanjut, Covid-19 memperburuk kondisi skor pensiun. Skor sub indeks keberlanjutan rata-rata menurun 1,2 poin pada tahun 2020 karena pertumbuhan ekonomi negatif yang dialami oleh sebagian besar negara akibat Covid-19.

Selain itu, resesi ekonomi akibat krisis kesehatan global juga menyebabkan penurunan kontribusi pensiun, imbal hasil investasi yang lebih rendah, dan peningkatan utang pemerintah di hampir semua negara. Ini selanjutnya akan berdampak pada sistem pensiun di masa mendatang.

“Sangat penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan sistem mereka untuk memastikan hasil jangka panjang yang lebih baik bagi pensiunan,” kata David Knox, Senior Partner Mercer dan peneliti utama studi.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Mempersiapkan Masa Pensiun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee Trade Show 2025

Indonesia Jadi Tuan Rumah World of Coffee Trade Show 2025

Whats New
KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com