Di sisi lain, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah), Toni E.B. Subari mengatakan, dengan core competence masing-masing, merger ini akan saling melengkapi, dan saling menguatkan.
Nantinya, merger ini akan memiliki layanan berbasis syariah yang komprehensif dalam satu atap bagi semua segmen nasabah, mulai dari UMKM, ritel, komesial, wholesale Syariah, sampai korporasi, baik untuk nasabah nasional maupun investor global.
Sebagai informasi, dari segmen ritel bank hasil penggabungan akan menjadi solusi keuangan dalam ekosistem Islami seperti terkait keperluan ibadah haji dan umrah, ZISWAF, pendidikan, kesehatan, remitansi internasional, dan layanan dan solusi keuangan lainnya.
Untuk segmen korporasi dan wholesale, akan menyasar sektor industri seperti pembiayaan proyek infrastruktur berskala besar dan menarik investor global lewat produk syariah.
Sementara di segmen UKM dan Mikro, Bank Hasil Penggabungan akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM melalui sinergi dengan bank-bank Himbara dan Pemerintah Indonesia. Adapun tanggal efektif penggabungan bank syariah akan berlaku mulai 1 Februari 2021.
Baca juga: Satu Tahun Jokowi, Resesi Ekonomi dan Kebebasan Berekspresi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.