JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp 19,01 triliun hingga 16 Oktober 2020.
Direktur Finance, Planning, dan Treasury Bank BTN Nixon L. P. Napitupulu mengatakan, dana tersebut sudah disalurkan kepada 63.000 debitur.
"Disalurkan kepada 63.000 debitur yang mayoritas masih terkait dengan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan konstruksi perumahan," kata Nixon dalam konferensi virtual, Kamis (22/10/2020).
Baca juga: Menkop Sebut UMKM Pangan Perlu Korporatisasi
Nixon merinci, penyaluran kredit PEN memang didominasi oleh KPR bersubsidi. Kategori kedua adalah kredit komersial, namun biasanya kredit komersial tersebut digunakan untuk konstruksi perumahan.
"By product (didominasi) KPR 54 persen. Sektor perumahan kurang lebih sekitar 87 persen dari 63.000 debitur," papar Nixon.
Adapun penyaluran kredit tersebut didominasi oleh masyarakat di luar Jakarta dan tersebar di 33 provinsi. Sementara penyaluran kredit di luar Pulau Jawa sebesar 24 persen.
Dia bilang, penyaluran kredit tersebut melibatkan 490 unit kerja penyalur. BRI optimistis bisa menggandakan kredit 3 kali lipat dari dana yang ditempatkan oleh pemerintah hingga akhir tahun.
"Kami masih optimistis (bisa menyalurkan) Rp 30 triliun (hingga akhir tahun) sesuai dengan janji BTN. Kalau untuk restrukturisasi kredit per 30 September 2020 sudah terdapat 299.000 debitur dengan total pokok kredit Rp 52,8 triliun," pungkas Nixon.
Baca juga: Bos Garuda Optimis Subsidi PJP2U Dongkrak Jumlah Penumpang Pesawat
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menempatkan dana pemerintah di Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). Bank tersebut harus me-leverage kredit 3 kali lipat dari dana yang ditempatkan.
Rinciannya, untuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp 15 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rp 15 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp 7,5 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Rp 10 triliun.
Selain bank-bank pelat merah anggota Himbara, pemerintah juga telah menempatkan dana kepada tiga bank syariah dengan total Rp 9,89 triliun. Dengan bunga penempatan seperti yang di bank lainnya yakni 2,84 persen.
Pemerintah pun telah menempatkan dana di 7 Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 11,5 triliun. Dengan rincian BPD Jawa Barat Rp 2,5 triliun, Bank DKI Rp 2 triliun, BPD Jawa Tengah Rp 2 triliun, BPD Jawa Timur Rp 2 triliun, BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo Rp 1 triliun, BPD Bali Rp 1 triliun, dan BPD Yogyakarta Rp 1 triliun.
Pemerintah bahkan menambah lagi penempatan dana kepada 4 BPD dengan total penempatan dana Rp 2,8 triliun.
Baca juga: Jelang Libur Panjang, Saran Menhub: Libur di Rumah Pilihan Tepat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.