Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ingin Ada Solusi atas Kelambanan Pengembangan Industri Turunan Batu Bara

Kompas.com - 23/10/2020, 12:51 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginginkan ada solusi segera atas kelambanan industri turunan batu bara di Tanah Air agar Indonesia tak terus-menerus menjadi negara pengekspor batubara mentah.

“Saya ingin dicarikan solusi mengatasi kelambanan industri turunan batu bara ini karena kita sudah lama sekali mengekspor batu bara mentah,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (23/10/2020).

Kepala Negara menegaskan bahwa kondisi tersebut harus diakhiri sehingga bila ada beberapa perpanjangan terkait dengan kewajiban maka harus segera dirampungkan.

Baca juga: Lewat Hilirisasi, Bos Bukit Asam Yakin Harga Batu Bara Bisa Naik 5 Kali Lipat

Presiden Jokowi telah mendapatkan laporan bahwa pengembangan industri turunan batu bara masih terkendala urusan, terutama yang berkaitan dengan keekonomian dan juga terkendala dengan faktor teknologi.

“Saya kira ini bisa diatasi kalau perusahaan-perusahaan itu atau BUMN berpartner, mencari partner dan kita tahun 2019 baru 5 pemegang IUPK OP yang melakukan coal upgrading dan baru 2 pemegang IUPK/OP yang memproduksi briket batu bara,” katanya.

Pada kesempatan itu, dibicarakan mengenai percepatan peningkatan nilai tambah batu bara.

Baca juga: Harga Batu Bara Melemah, Alfa Energy Hentikan Kerja Sama dengan Kontraktor

Presiden kembali mengingatkan bahwa bangsa ini semua harus mulai bergeser dari negara pengekspor bahan-bahan mentah dan salah satunya adalah batu bara menjadi negara industri yang mampu mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah.

“Jadi ini saya kira strategi besar yang kita harus konsisten untuk menjalankannya,” kata Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com