Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Diproyeksi Belum Akan Pulih hingga Tahun Depan

Kompas.com - 13/11/2020, 15:41 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Harga minyak mentah mengalami kenaikan sepanjang pekan ini. Hal itu merespons sentimen vaksin Covid-19 yang diproyeksi akan disetujui peredarannya sebelum akhir tahun ini.

Kendati demikian, permintaan terhadap minyak mentah diyakini masih belum akan pulih dalam waktu dekat. Hal tersebut terefleksikan dengan prediksi permintaan minyak yang dirilis oleh International Energy Agency (IEA).

IEA memproyeksikan, permintaan terhadap minyak akan turun hingga 8,8 juta barrel per hari, imbas dari gelombang kedua pandemi Covid-19 yang terjadi di beberapa negara Eropa. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari rilis IEA pada Oktober lalu, yang hanya mencapai 8,4 juta barrel per hari.

"Vaksin diyakini belum akan mendongkrak permintaan minyak mentah secara signifikan hingga tahun depan," tulis IEA, dikutip dari CNN, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Mendag: Pesatnya Belanja Online Harus Dibarengi Perlindungan Konsumen

Sebagaimana diketahui, pada awal pekan ini, harga minyak mentah berjangka acuan Brent mengalami penguatan hingga mencapai lebih 45 dollar AS per barel, tertinggi selama dua bulan terakhir.

Bukan hanya Brent, harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), sempat berada di level 41,5 dollar AS per barrel pada perdagangan Kamis (12/11/2020).

Munculnya klaim dari Pfizer Inc yang menyatakan kandidat vaksin corona yang dikembangkannya 90 persen efektif, menjadi sentimen utama pendorong harga minyak mentah global.

Kendati demikian, berbagai kebijakan pembatasan yang akan dikeluarkan oleh negara-negara di Eropa guna mencegah terjadinya gelombang kedua Covid-19 mampu menunda terjadinya pemulihan ekonomi dan menekan permintaan minyak mentah.

"Menurut pandangan kami, harga minyak mentah masih menikmati penguatan dari pernyataan temuan vaksin, yang mungkin saja akan segera hilang sentimennya," ujar Kepala Pasar Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen.

Tonhaugen menilai, untuk memulihkan fundamental harga minyak mentah diperlukan kebijakan pemerintah yang konkrit, sehingga kasus penyebaran Covid-19 dapat ditekan, bahkan menghilang.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang meyakini permintaan terhadap minyak mentah akan mengalami penurunan imbas dari kemungkinan lockdown negara-negara Eropa.

"Pemulihan permintaan akan sangat terhambat akibat lesunya transportasi dan lemahnya bahan bakar industri. Ini diprediksi bisa berlangsung hingga pertengahan 2021," ujar OPEC.

Baca juga: Akhir November, Pertamina Uji Coba Produksi Green Diesel di Kilang Cilacap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com