Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia CARE Ajak Korban PHK Jadi Enterpreuner Ikan Hias

Kompas.com - 16/11/2020, 13:24 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia CARE, menggagas kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sejumlah program yang berkesinambungan. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Salah satu upaya lembaga kemanusaian Indonesia ini adalah dengan mengajak masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi untuk menjadi entrepreneur melalui budidaya ikan hias neon tetra.

Direktur Eksekutif Indonesia CARE, Lukman Azis Kurniawan mengatakan, budidaya ikan hias bisa menyerap banyak tenaga kerja.

"Melalui budidaya ikan ini, kami mengajak masyarakat yang jadi korban PHK, yang usahanya kolaps untuk bergabung menjadi plasma-plasma budidaya ini. Karena budidaya neon tetra tersebut terbukti hingga hari ini tak terdampak Covid-19," ujarnya dikutip dalam siaran pers, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Menteri Edhy: Tanpa Terumbu Karang, Jangan Pikir Ikan Akan Melimpah

Menurut Lukman, saat ini pasar lokal dan global masih kekurangan pasokan ikan mungil asal sungai Amazon tersebut. 

"Karenanya melalui program budidaya ikan ini, kami mengajak setiap orang menjadi enterpreneur dengan cara ikut membudidayakannya," sebut Lukman.

Dia mengungkapkan,  biasanya kendala dalam membudidayakan sesuatu, adalah penyerapan pasar.

"Nah Indonesia CARE siap menyerapnya berapapun ikan neon Tetra yang ada di peternak plasma kami. Selain itu kita juga siap mengedukasi masyakarat," ucapnya.

Lukman menyebutkan, budidaya neon tetra tersebut merupakan salahsatu dari beberapa program pemberdayaan yang sedang dijalankan oleh lembaga kemanusiaan dan lingkungan Indonesia CARE.

"Selain mengangkat ekonomi masyarakat, kami berharap ke depan lembaga civil society seperti kita tak lagi mengandalkan persentase dari donasi umat untuk menjalankan operasional lembaga," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis Indonesia CARE Corporation Agung Harimurti menambahkan, saat ini pasar masih kekurangan ratusan juta ekor ikan ini setiap bulannya.

"Kebutuhan pasar internasional itu harus minimal 1 miliar ikan per bulan. Suplai kita masih sangat jauh dari harapan sampai saat ini," imbuhnya.

Selain budidaya neon tetra lanjut agung, pihaknya juga tengah mengujicoba membuat dan memasarkan produk-produk kebutuhan rumah tangga yang rutin yang digunakan sebagai pilihan alternatif bagi masyarakat di tengah banjirnya produk-produk asing.

Baca juga: Mau Kirim Ikan Hias? TIKI Beli Promo Potongan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com