Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sinar Mas Harap Korporasi Bantu UMKM untuk Naik Kelas

Kompas.com - 20/11/2020, 09:44 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Supari mengatakan, usaha tersebut berjalan berkat bantuan delapan ekor sapi dari perusahaan untuk diternakkan dalam pola integrasi sapi-sawit, hingga jumlahnya berkembang mencapai 60 ekor.

Torehan tersebut dilirik perusahaan dengan menarik kelompoknya ke dalam program DMPA, Di program ini Supari menyatakan kelompoknya mendapat pendampingan intensif, termasuk dukungan pendanaan melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Hal tersebut pun membuat Supari mampu memanfaatkan peluang pengembangan usaha pupuk organik memanfaatkan kotoran ternak serta limbah perkebunan sawit.

Baca juga: Lewat UMKM, Kemendag Berupaya Jaga Kestabilan Ekonomi Nasional

“Melihat kotoran ternak yang melimpah, juga limbah dari pabrik pengolahan kelapa sawit, kami terinspirasi memanfaatkannya menjadi pupuk organik guna peremajaan sawit,” ucapnya.

Bertahap, mulai dari capaian 10 ton, naik ke 200 ton, bahkan kini mencapai 1.000 ton per bulan, Kelompok Tani Mekar Jaya mampu menjaring pendapatan hingga Rp 1 miliar per bulan.

Saat ini, Kelompok tani Mekar Jaya memiliki 60 orang pekerja, yang kebanyakan kaum perempuan dari desa mereka.

Kemampuan kelompok ini mengeskalasi produksi membawa Supari, dengan bantuan perusahaan, berkesempatan belajar pengolahan pupuk organik hingga ke Thailand.

“Kami mendirikan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) Mitra Usaha Mandiri atau bank-nya para petani,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

LKMA tersebut memberikan pinjaman kepada para pekerja dan masyarakat sebesar Rp 2 juta atau Rp 5 juta. Terbaru bank para petani ini kini bisa memberi pinjaman mencapai Rp 20 juta.

Baca juga: Perkuat Inovasi UMKM, Menkop UKM Luncurkan Kampus Kebun Loka Hejo

“Kami memberikan dukungan dan edukasi kepada para petani bagaimana caranya menjadi pengusaha. Sebagai petani, kami merasa bangga tumbuh dan berkembang bersama perusahaan,” kata Supari.

 

Senada dengan Supari, Ketua Kelompok Wanita Tani Mekar Wangi Desa Dataran Kempas, Jambi Rita Ayuwandari menyatakan, DMPA merupakan pintu bagi mereka mengubah pola pikir dan cara bekerja menjadi lebih maju.

“Program DMPA hadir di desa kami pada akhir tahun 2017 melalui kegiatan budidaya jahe merah, peternakan, pembuatan kompos, dan hortikultura,” tuturnya dalam webinar tersebut.

Dia menerangkan, para ibu rumah tangga di lingkungannya mencoba membudidayakan jahe merah, kemudian mendapatkan pendampingan untuk membentuk kelompok tani.

Baca juga: Lewat Program PSR, Sinar Mas Agribusiness and Food Berusaha Tingkatkan Produktivitas Sawit Petani

Perlahan, dari hasil panen hanya 10 kilogram (kg), panen mereka selanjutnya mampu mencapai 250 kg setiap bulan.

Tak hanya itu, Kelompok Wanita Tani Mekar Wangi Desa Dataran Kempas yang dia juga pimpin mampu berinovasi menghasilkan produk turunan, 

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com