Saat ini, Kelompok tani Mekar Jaya memiliki 60 orang pekerja, yang kebanyakan kaum perempuan dari desa mereka.
Kemampuan kelompok ini mengeskalasi produksi membawa Supari, dengan bantuan perusahaan, berkesempatan belajar pengolahan pupuk organik hingga ke Thailand.
“Kami mendirikan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) Mitra Usaha Mandiri atau bank-nya para petani,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
LKMA tersebut memberikan pinjaman kepada para pekerja dan masyarakat sebesar Rp 2 juta atau Rp 5 juta. Terbaru bank para petani ini kini bisa memberi pinjaman mencapai Rp 20 juta.
Baca juga: Perkuat Inovasi UMKM, Menkop UKM Luncurkan Kampus Kebun Loka Hejo
“Kami memberikan dukungan dan edukasi kepada para petani bagaimana caranya menjadi pengusaha. Sebagai petani, kami merasa bangga tumbuh dan berkembang bersama perusahaan,” kata Supari.
Senada dengan Supari, Ketua Kelompok Wanita Tani Mekar Wangi Desa Dataran Kempas, Jambi Rita Ayuwandari menyatakan, DMPA merupakan pintu bagi mereka mengubah pola pikir dan cara bekerja menjadi lebih maju.
“Program DMPA hadir di desa kami pada akhir tahun 2017 melalui kegiatan budidaya jahe merah, peternakan, pembuatan kompos, dan hortikultura,” tuturnya dalam webinar tersebut.
Dia menerangkan, para ibu rumah tangga di lingkungannya mencoba membudidayakan jahe merah, kemudian mendapatkan pendampingan untuk membentuk kelompok tani.
Baca juga: Lewat Program PSR, Sinar Mas Agribusiness and Food Berusaha Tingkatkan Produktivitas Sawit Petani
Perlahan, dari hasil panen hanya 10 kilogram (kg), panen mereka selanjutnya mampu mencapai 250 kg setiap bulan.
Tak hanya itu, Kelompok Wanita Tani Mekar Wangi Desa Dataran Kempas yang dia juga pimpin mampu berinovasi menghasilkan produk turunan,
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan