JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap pandemi Covid-19 bisa menjadi kesempatan untuk memajukan ekonomi syariah di Indonesia.
Hal ini diungkapkan mantan bos Inter Milan itu saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk “Momentum akselerasi ekonomi syariah yang berdaya tahan” pada Rabu (2/12/2020).
“Semoga hasil webinar ini membawa manfaat bagi semua. Agar pandemi bisa menjadi momentum yang mengakselerasi ekonomi syariah yang berdaya tahan,” ujar Erick.
Baca juga: Gubernur BI Ingin Indonesia Bisa Jadi Pemain Global Ekonomi Syariah
Dalam webinar ini, pendiri Mahaka Group itu tak banyak memberikan keterangan. Dia mengaku harus segera berangkat ke luar kota.
“Mohon maaf saya tidak bisa langsung mengikuti diskusi webinar outlook ekonomi syariah yang diadakan Republika, karena ada tugas yang saya harus jalankan di luar kota,” kata dia.
Diketahui, penggabungan bank syariah BUMN ini ditargetkan rampung pada Februari 2021. Ketiga bank syariah Himbara yang akan digabung, yaitu PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri dan PT BNI Syariah.
Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi Syariah Sejalan dengan Kearifan Lokal...
Di tahap awal, diproyeksikan total aset dari ketiga bank syariah tersebut akan mencapai Rp 225 triliun.
Adapun di 2025, hasil penggabungan ketiga bank syariah Himbara itu akan memiliki total aset sebesar Rp 390 triliun.
PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) bakal menjadi bank survivor alias entitas yang menerima penggabungan (surviving entity) usai merger dilakukan oleh 3 bank syariah BUMN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.