Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Bos BI, Ini yang Harus Dilakukan untuk Dorong Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 03/12/2020, 12:18 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan terdapat syarat yang harus dipenuhi dan kebijakan yang harus ditempuh untuk mendorong pemulihan ekonomi yang terpukul oleh pandemi Covid-19.

Perry mengatakan, satu prasyarat yang harus dipenuhi yakni vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19. Menurutnya, hal ini harus dilakukan lantaran pusat dari krisis yang terjadi merupakan virus.

“Karenanya vaksinasi dan protokol Covid-19 sangatlah penting agar kesehatan terjaga. Mobilitas manusia yang kembali normal, efektivifas ekonomi dan dunia usaha membaik, serta dampak rambatan ke sektor keuangan dan moneter dapat dicegah,” ujar Perry dalam Pertemuan Tahunan BI, Kamis (3/12/2020).

Baca juga: Chatib Basri Sebut Pemulihan Ekonomi Masih Perlu Didorong BLT

Perry pun menyambut baik kebijakan pemerintah untuk melakukan vaksinasi dalam waktu dekat.

Dia mengatakan, BI turut serta mendanai vaksin tersebut melalui kebijakan berbagi beban atau burden sharing dalam APBN 2020.

“Kami menyambut baik pemeirntah yang telah memesan dan akan mulai vaksinasi dalam waktu dekat ini. BI turut mendanai vaksin tersebut melalui burden sharing dalam APBN 2020,” jelasnya.

Selain vaksinasi, Perry mengatakan ada lima kebijakan penting yang juga menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi, yakni pembukaan sektor produktif dan aman, percepatan realisasi stimulus fiskal, serta peningkatan kredit atau pembiayaan kepada dunia usaha.

Kemudian keberlanjutan stimulus moneter dan makropridensial, juga digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM.

Menurut Perry, pembukaan sektor produktif dan aman perlu untuk segera dilakukan. Priorotas tertinggi dilakukan pada sektor yang memiliki andil Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekspor terbesar, yakni industri makanan dan minuman, perkebunan, kimia, kehutanan, hortikultura, dan pertambangan bijih logam.

Baca juga: Sri Mulyani: Tak Ada Pemulihan Ekonomi Sampai Seluruh Negara Dapat Vaksin

Selanjutnya, ada 15 sektor priotas lainnya, antara lain pengolahan tembakau, tanaman pangan, komunikasi, real estat, hingga industri kayu.

Dengan berbagai kebijakan yang dilakukan tersebut, Perry berharap ekonomi domestik segera pulih dari krisis akibat pandemi corona saat ini.

“Prioritas-prioritas tersebut menyumbang hampir 40 persen PDB nasional,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com