Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Soroti Masalah Integritas di Bank Pembangunan Daerah

Kompas.com - 08/12/2020, 18:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyoroti ada masalah integritas dan profesionalitas di Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Wimboh menuturkan, masalah integritas bisa mengancam keberlangsungan BPD, meski BPD punya keunggulan dari segi geografis di daerah masing-masing.

"Berbagai privilage tadi tidak ada maknanya kalau integritas ini dilupakan. Akhirnya apapun privilage yang ada akan hilang, kepercayaan akan hilang, karena bisnis bank adalah bisnis kepercayaan," kata Wimboh dalam acara Penandatanganan Pernyataan Bersama Kemendagri, OJK, PPATK, dan KPK, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: KPPU Layangkan Pasal Monopoli dan Persekongkolan ke 3 Eksportir Benur

Masalah selanjutnya terdapat pada profesionalitas BPD. Masalah ini perlu diselesaikan agar pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bisa teruji dan mampu bersaing dengan lembaga sektor jasa keuangan lainnya.

Menurut Wimboh, profesionalitas penting untuk menelurkan ide-ide yang dibutuhkan masyarakat, khususnya dalam bentuk layanan maupun pengembangan produk.

"Untuk bisa survive even di daerah dengan privilege tadi, tanpa profesionalitas, tidak ada gunanya. Meski kita berlokasi di daerah, ini tidak bisa bersaing dengan baik kalau profesionalisme kita tidak bisa teruji dan compete (bersaing)," ucap Wimboh.

BPD dinilai harus bisa meningkatkan kemampuan permodalan dan membuat produk-produk baru. Agar tak ditinggalkan nasabahnya, produk tersebut harus dilengkapi dengan teknologi. Produk apapun yang dibutuhkan nasabah diharapkan bisa diakses melalui ponsel.

Sementara permodalan dibutuhkan lantaran menurut Peraturan baru OJK mewajibkan bank memenuhi ketentuan modal minimum Rp 3 triliun di tahun 2022.

"Ini jadi perhatian kita bersama. Kami sudah bicarakan, mari kita cari jalan keluar yang penting BPD harus survive dan nomor satu di daerahnya," pungkasnya.

Baca juga: Pengembangan EBT Jadi Jurus Pertamina Capai Target Valuasi Pasar 100 Miliar Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com