Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Menguat, Mungkinkah Harga Bitcoin Bakal Anjlok Parah seperti Tahun 2018?

Kompas.com - 11/12/2020, 08:06 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aset kripto atau cryptocurrency, Bitcoin, tengah digandrungi oleh banyak orang di tengah pandemi Covid-19.

Bukan tanpa alasan, sejak awal tahun ini Bitcoin menunjukan tren penguatan yang cenderung stabil.

Bahkan, Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi 19.426 dollar AS atau setara Rp 273,9 juta (asumsi kurs Rp 14.100 per dollar AS).

Baca juga: Indodax Proyeksi Bitcoin Akan Menguat Sampai Rp 282 Juta pada 2021

 

Harga ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

Namun, tidak sedikit juga orang yang merasa khawatir dengan adanya potensi anjloknya cryptocurrency itu, seperti yang terjadi pada 2018 lalu.

Saat itu, di awal tahun, harga Bitcoin sempat merosot hingga 13.440 dollar AS per koin.

Kendati demikian, CEO Indodax, Oscar Darmawan, meyakini hal serupa tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Menurut dia, hal tersebut diakibatkan adanya perbedaan pergerakan harga Bitcoin pada 2017 dan 2020.

Baca juga: Bitcoin Tembus Rp 270 Juta, Sentuh Level Tertinggi Selama 2 Tahun Terakhir

Ia menjelaskan, pada 2017 Bitcoin menguat dengan sangat cepat. Sehingga, aksi ambil untung atau profit taking terjadi secara massal dan merusak fundamental harga Bitcoin.

"Tapi kalau kita amati tahun 2020 ini, harga Bitcoin menguatnya cenderung lebih lambat. Sehingga banyak orang yang trading crypto enggak sadar kalau Bitcoin setiap hari naik sedikit-sedikit," ujar Oscar dalam acara Indodax Room Special Edition, Kamis (10/12/2020).

Selain itu, meski sejak awal tahun ini telah menguat lebih dari 100 persen, penurunan harga Bitcoin masih kerap terjadi pada suatu sesi perdagangan.

Ini menunjukan aksi profit taking yang tidak terjadi secara massal dan intensif.

"Itu yang menurut saya kenaikan itu yang jauh lebih sehat. Karena apabila ada orang yang melakukan aksi taking profit iu enggak membuat harga Bitcoin langsung jatuh, karena terjadi berkali-kali," tutur Oscar.

Baca juga: Ini Penyebab Harga Bitcoin Bisa Cetak Rekor Tertinggi

Dengan melihat tren pergerakan Bitcoin dalam beberapa waktu ke belakang, Oscar pun memprediksi anjloknya harga cryptocurrency fenomenal itu pada 2018 tidak akan terulang pada tahun ini, maupun 2021.

"Saya kira harga Bitcoin lebih baik dibanding tahun 2017-2018," ucap Oscar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com