JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, nantinya kemasan vaksin Covid-19 akan ditempelkan QR Code. Hal itu dilakukan dalam rangka pendataan agar vaksin yang didistribusikan tak diselewengkan.
“(Misalnya) kalau dikirim ke RS ini 100, kira-kira buat siapa itu sudah ada. Seperti kayak Pemilu. Jadi supaya jangan ada grey area, black market yang akhirnya harga vaksin yang misalnya hanya ratusan ribu, tiba-tiba dijual 2.000 Dollar AS. Ini yang kami jaga,” ujar Erick dalam webinar, Sabtu (12/12/2020).
Oleh karena itu, lanjut Erick, nantinya vaksinasi Covid-19 akan menggunakan program satu data. Data-data penerima vaksin akan diambil dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Erick Thohir Sebut Pemerintah Mau Bangun “Rumah Indonesia” di Mekkah
Data dari berbagai instansi tersebut nantinya akan dikelola oleh PT Telkom dan PT Bio Farma.
“Jadi pengirimannya juga nanti vaksin ada QR Code-nya, jadi ketika diproduksi ada QR Code, masuk ke box ada QR Code dan pengirimannya juga kita tahu,” kata mantan bos Inter Milan itu.
Dalam vaksinasi dan distribusi, lanjut Erick, pemerintah akan menggandeng pihak swasta. Hal ini dilakukan agar proses vaksinasi bisa cepat.
“Jadi insyaallah kalau targetnya 75 juta, ya bulan 8 atau 9 2020 kalau kita mulai di Januari bisa terlaksana. Ini targetnya,” ungkapnya.
Baca juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Erick Thohir: Tidak Ada Pemaksaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.