JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi Indonesia Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemanfaatan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) bisa membantu menekan defisit neraca perdagangan Tanah Air.
Sebab, saat ini Indonesia ketergantungan dengan bahan baku obat impor. Setidaknya, sekitar 90 persen bahan baku obat Indonesia didapat dari impor.
“Karena kalau kita lihat betapa tinggingnya impor bahan baku obat, maka mau tidak mau kita mencari subtitusinya. Subsitusinya mau tidak mau tidak bisa dengan bahan kimia,” ujar Bambang dalam diskusi virtual yang tayang di akun YouTube KompasTV, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Biaya Vaksin Covid-19 Ditanggung Pemerintah, Begini Hitung-hitungan Sri Mulyani
Bambang menambahkan, saat ini industri kimia dalam negeri belum mampu untuk dijadikan bahan baku obat. Atas dasar itu, bahan baku obat di Indonesia perlu memanfaatkan produk-produk herbal Tanah Air.
“Jadi mau tidak mau kita harus cari yang non kimia dan kebetulan kita diberkahi dengan kelebihan ini. Jadi poin utamanya (OMAI) ini adalah hal strategis untuk kita mengurangi beban pada neraca perdagangan,” kata Bambang.
Mantan Kepala Bappenas ini menjelaskan, saat ini produsen-produsen obat terkemuka di dunia mulai menjadikan bahan herbal sebagai bahan baku obat.
Atas dasar itu, dia pun berharap industri farmasi dalam negeri mulai merambah hal tersebut.
“Solusinya adalah kita jangan sampai ketinggalan. Kalau bisa asosiasi industri farmasi Indonesia harus mulai punya potitioning bahwa farmasi Indonesia unggul karena herbal. Jadi farmasi Indonesia unggul bukan hanya sekedar bisa mengolah obat dengan bahan baku impor, tapi industri farmasi Indonesia tangguh karena bisa memproduksi dari bahan baku asal Indonesia sendiri,” ungkapnya.
Baca juga: Ini Jadwal Operasional BNI Jelang Natal dan Tahun Baru
Diketahui, Informatorium Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) merupakan informasi tentang obat bahan alam yang telah disetujui dan digunakan di Indonesia dalam bentuk produk Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka (FF).
Kedua jenis produk itu merupakan produk obat hasil pengembangan dari pemanfaatan bahan-bahan alam di Indonesia.
Informatorium melingkupi juga bagaimana proses bahan baku alam menjadi produk yang aman, berkhasiat dan bermanfaat untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Penguatan Berlanjut, Rupiah Bisa Tembus Rp 13.800 pada 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.