Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil PT Agrinas, Perusahaan Yayasan Kemenhan Eksportir Benih Lobster

Kompas.com - 25/12/2020, 09:07 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Agro Industri Nasional (PT Agrinas) menjadi sorotan publik setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP).

Ia menggantikan posisi yang ditinggalkan Edhy Prabowo yang terseret kasus dugaan korupsi tata niaga ekspor benih lobster atau benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Namun beberapa kalangan mempermasalahkan penunjukan Sakti Wahyu Trenggono. Sebabnya, karena pengusaha telekomunikasi itu merupakan komisaris di PT Agrinas, salah satu perusahaan eksportir benih lobster.

PT Agrinas sendiri merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki yayasan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Baca juga: Janji Menteri KP Baru Soal Ekspor Benih Lobster

Jabatan tersebut ditempatinya saat menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Belakangan, Sakti Wahyu Trenggono melepaskan jabatan komisarisnya usai masuk kabinet. 

Dikutip dari laman resmi perusahaan pada Jumat (25/12/2020), PT Agrinas adalah perusahaan yang dibentuk oleh Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan Kementerian Pertahanan.

Perusahaan berkantor tak jauh dari komplek kantor Kemenhan, yakni di Gedung Abdul Muis 50, Gambir, Jakarta Pusat.

Perusahaan ini terbilang memiliki cukup banyak posisi direksi untuk sekelas perusahaan swasta. Agrinas tercatat memiliki 8 orang yang menjabat direktur.

Baca juga: Sepak Terjang Sakti Wahyu Trenggono, Raja Menara yang Jadi Menteri KP

Bisnis Agrinas bergerak di sektor pertanian, bioenergi, perikanan, teknologi, konservasi, dan aquaculture cultivation. Perusahaan ini ikut terpilih sebagai salah satu ekportir benur yang ditunjuk Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Bisnis kapal tangkap hingga ekspor benur

Di laman resminya tersebut, PT Agrinas menyebutkan kalau korporasinya adalah perusahaan di lingkup Kemenhan yang menjalankan peran strategis mewujudkan ketahanan pangan dan ketahanan energi.

Berikutnya adalah ketahanan air lewat usaha di bidang produksi tanaman pangan, produksi perikanan, bioenergi, konservasi, distribusi pangan, dan teknologi produksi pangan.

Khusus di bisnis sektor perikanan, Agrinas mengeklaim memiliki sejumlah kapal tangkap dan kapal angkut hemat BBM di beberapa wilayah-wilayah pengelolaan perikanan (WPP) potensial.

Baca juga: Ini Temuan Kejanggalan Ekspor Benih Lobster di Bengkulu

Sementara di bisnis pangan, perusahaan menyebut telah memproduksi tanaman pangan unggulan yang dianggap ramah lingkungan.

Bisnis lain yang dirambah PT Agro Industri Nasional yakni pengembangan bahan baku pendukung bio diesel B100 dan ethanol E100 dari limbah pertanian dan hasil hutan.

Masih menurut laman resminya, perusahaan memproduksi berbagai macam kebutuhan barang konsumsi seperti berbagai varian mie instan hingga minuman teh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com