Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alibaba Jalani Investigasi atas Dugaan Praktik Monopoli

Kompas.com - 26/12/2020, 15:18 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber Forbes

BEIJING, KOMPAS.com - China melakukan penyelidikan ke perusahaan e-commerce Alibaba atas dugaan praktik monopoli di perusahaan tersebut.

Ini tentunya memberikan pukulan lain kepada perusahaan teknologi terbesar di negara itu, setelah terancam delisting dari Wall Street.

Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar China mengatakan dalam sebuah posting singkat di situsnya, mereka sedang menyelidiki dugaan praktik "er xuan yi" oleh Alibaba, yang berarti memaksa pedagang menjual produk di bawah harga dalam situs web.

Baca juga: Hadapi Investigasi Dugaan Monopoli, Saham Alibaba Jeblok

Melansir Forbes, Sabtu (26/12/2020), juru bicara Alibaba mengatakan perusahaan akan koperatif terhadap penyelidikan yang dilakukan.

"Kami akan secara aktif bekerja sama dengan regulator dan operasi bisnis agar tetap normal," ungkap juru bicara Alibaba.

Investigasi yang dilakukan ini bahkan mendorong saham raksasa e-commerce China Alibaba anjlok hampir 8 persen di Hong Kong segera setelah pengumuman penyelidikan tersebut.

Penyelidikan dilakukan di tengah pengawasan ketat terhadap bisnis yang didirikan bersama orang terkaya di China, Jack Ma.

Bulan lalu, pembuat kebijakan China merilis serangkaian rancangan aturan yang memberi regulator kekuasaan luas untuk mengendalikan pengaruh pasar dari raksasa e-commerce Jack Ma.

Baca juga: Alibaba Cetak Rekor Baru di Harbolnas Harga Saham Malah Merosot, Kok Bisa?

Adapun tujuan dari penyelidikan ini adalah mencegah perusahaan teknologi dominan di China, yang memaksa pedagang menyetujui kontrak eksklusif atau menjual produk mereka di bawah harga.

Sementara itu, laporan oleh kantor berita resmi Xinhua menyebut raksasa fintech milik Ma, Ant Group, menghadapi tantangan besarnya sendiri.

Pejabat dari empat regulator keuangan teratas negara itu termasuk bank sentral negara itu, People's Bank of China, dan China Securities Regulatory Commission, akan segera mengadakan pertemuan dengan perusahaan itu dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com