Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digitalisasi Pasar Rakyat, Kemendag gandeng Tokopedia

Kompas.com - 29/12/2020, 20:49 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggandeng marketplace Tokopedia untuk meningkatkan daya saing pasar rakyat melalui program digitalisasi pasar rakyat.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Peningkatan Daya Saing dan Penyediaan Fasilitas Ruang Promosi Melalui Digitalisasi Pasar Rakyat dengan Memanfaatkan Aplikasi Tokopedia, antar kedua belah pihak.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, digitalisasi tersebut agar pasar rakyat dapat berkompetisi dengan pusat perbelanjaan modern, serta mampu menjadi penggerak perekonomian daerah.

“Dengan sinergi ini, Tokopedia akan memberikan fasilitas ruang promosi melalui pembukaan akun pasar rakyat di platform Tokopedia. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu para pedagang pasar rakyat dalam meningkatkan penjualannya secara daring," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: Menkop: Tanpa Mengikuti Arus Digitalisasi, UMKM Akan Ambruk Ditelan Zaman

Jerry mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 dan pembatasan jumlah pengunjung ke pasar rakyat, maka belanja daring menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam berbelanja. Di sisi lain, model bisnis ini juga menjadi cara pelaku usaha bertahan di tengah pandemi.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan, penjualan produk di media sosial dan marketplace pada 2020 mencapai Rp 446,75 triliun. Nilai ini naik 400 persen dibanding 2017 yang tercatat sebesar Rp 124,9 triliun.

Menurut dia, Kemendag pun terus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan inovasi di tengah pandemi guna mendorong roda ekonomi tetap berputar, termasuk roda ekonomi pasar rakyat. Salah satunya dengan digitaliasasi pasar.

"Penerapan digitalisasi pasar rakyat dapat dilakukan bekerja sama dengan pelaku perdagangan melalui sistem elektronik, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya terhadap barang kebutuhan pokok baik secara daring maupun luring," kata Jerry.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra menambahkan, ruang lingkup kerja sama ini mencakup memfasilitasi pengembangan kapasitas serta penguatan UMKM, termasuk di pasar rakyat.

Selain itu, penyediaan ruang promosi, informasi, edukasi, sosialisasi, serta pemanfaatan akun pasar rakyat di aplikasi Tokopedia. Serta mencakup pendampingan dari Tokopedia dalam bentuk pelatihan pengelola pasar rakyat.

"Kerja sama juga meliputi pertukaran data dan informasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, pembebasan biaya power merchan toleh Tokopedia, pengembangan kualitas sumber daya manusia bagi UMKM, serta publikasi dan sosialisasi," ujar Syailendra.

Dengan kerja sama tersebut, para pengelola pasar rakyat dapat mengembangkan usahanya secara elektronik yang kemudian dapat meningkatkan omzetnya.

Durasi pelaksanaan MoU dan perjanjian kerja sama Kemendag dan Tokopedia ini berlaku selama tiga tahun, juga dapat dievaluasi sesuai kesepakatan.

Adapun saat ini Pasar Sehat Sabilulungan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat menjadi proyek percontohan (pilot project) dari pelaksanaan digitalisasi pasar rakyat.

Vice President of Public Policy and Government Relations Tokopedia Astri Wahyuni mengatakan, kolaborasi tersebut untuk membantu masyarakat menghadapi perkembangan era, terutama di tengah pandemi.

Program digitalisasi diharapkan dapat membantu lebih banyak pelaku usaha, khususnya UMKM untuk beradaptasi guna menjaga usahanya tetap berjalan dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

“Kunci menghadapi pandemi adalah beradaptasi dengan terus berkolaborasi dan berinovasi. Ini yang dilakukan oleh seluruh mitra strategis kami, termasuk lebih dari 9,9 juta penjual tergabung di platform Tokopedia, dimana hampir 100 persen adalah UMKM. Bahkan, 94 persennya berskala ultra mikro,” kata Astri.

Baca juga: Sebelum Bupati Boltim Protes, OJK Tak Setujui Esta Dana Salurkan BLT UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com