JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menegaskan bahwa silang pendapat soal wisata religi dan wisata halal di sejumlah destinasi wisata tertentu sudah ditemukan titik temu dan telah selesai.
“Saya sudah sampaikan ke Pemda tidak ada lagi silang pendapat mengenai kebijakan pariwisata daerah,” kata Sandiaga Uno dilansir dari Antara, Rabu (31/12/2020).
Ia mencontohkan misalnya, khusus untuk Bali Sandiaga telah bertemu dan berdiskusi langsung dengan Gubernur Bali membahas terkait isu itu.
Sandiaga menegaskan telah diputuskan dan semua sepakat bahwa Bali mengedepankan pariwisata berbasis budaya, berkearifan lokal, berkelanjutan, berkualitas, dan sehat.
Baca juga: Sandiaga Uno Cek Penerapan Protokol Kesehatan di Bandara Ngurah Rai Bali
“Jadi itu sudah diputuskan dan kami sepakat mendukung keputusan Pemda dan kita berkolaborasi dan saya sudah saya sampaikan ke Pemda tidak ada silang pendapat mengenai kebijakan pariwisata,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Terlebih misalnya Bali, Sandiaga Uno mengatakan, Pulau Dewata merupakan jantung dan hati pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
“Kita harus membantu pulihnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini,” kata pemilik Saratoga tersebut.
Sebelumnya, isu mengenai wisata halal dan wisata religi menjadi salah satu yang banyak dibahas dan sensitif bagi sejumlah pihak.
Baca juga: Gurita Bisnis Saratoga, Perusahaan Milik Menparekraf Sandiaga Uno
Beberapa pihak tidak menginginkan jika destinasi tertentu dikembangkan sebagai destinasi khusus wisata halal/religi.
Sandiaga Uno menyebut kebijakan menutup sementara masuknya warga negara asing (WNA) per 1 Januari 2021, terkait munculnya varian baru virus corona tak lain untuk kepentingan keselamatan negeri.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan