Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Proyeksi 3 Negara Bakal Pulih Penuh pada 2021, Termasuk Indonesia

Kompas.com - 30/12/2020, 10:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksi enam negara ekonomi terkemuka di Asia Tenggara bakal menghadapi jalur fiskal yang berbeda pada 2021 mendatang.

Khusus Indonesia, Vietnam, dan Malaysia, IMF memproyeksi ketiga negara ini akan bangkit dari pandemi Covid-19. Sedangkan Singapura, Filipina, dan Thailand masih berjuang "menyehatkan" negaranya.

Mengutip Nikkei Asia, Rabu (30/12/2020), IMF menetapkan angka 100 sebagai dasar untuk produk domestik bruto (PDB) riil. Ketika negara, baik Vietnam, Indonesia, dan Malaysia, mencetak angka di atas 100 untuk tahun 2021.

Artinya, ketiga negara ini bakal berkembang di tahun depan. Perkembangannya lebih pesat dibandingkan dengan tingkat sebelum terjadi wabah Covid-19 pada tahun 2019.

Namun, keenam negara terus menghadapi ketidakpastian dari epidemi yang terus bermutasi, serta masuknya fase pemerintahan baru di AS.

Baca juga: IHSG Melemah Pagi Ini, Sentuh Level 5.991,85

Dari ketiga negara, Vietnam memimpin pertumbuhan dengan proyeksi indeks sebesar 108,4. S&P Global memperkirakan, ekonomi Vietnam akan tumbuh 10,9 persen secara riil pada 2021, lebih banyak dari negara lain di Asia-Pasifik, menyusul kenaikan 2,91 persen tahun 2020.

Vietnam sendiri memang satu-satunya dari 6 negara yang sudah mencatat pertumbuhan ekonomi riil pada tahun 2020. Banyak perusahaan global berbondong-bondong ke Vietnam sehingga membawa keuntungan bagi perdagangan ekspornya.

"Mengingat rendahnya biaya produksi di negara itu, kami melihat lebih banyak perusahaan mengalihkan operasi dari China ke sana, jika perang perdagangan antara Washington dan Beijing berlanjut," kata Japan Research Institute, Yuta Tsukada.

Bagaimana Indonesia?

Indonesia berada di urutan kedua setelah Vietnam, dengan indeks pertumbuhan mencapai 104,5. Pertumbuhan didorong oleh pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja yang telah ditandatangani Presiden Jokowi.

Harapannya, omnibus law dapat memberikan kebebasan yang lebih besar kepada perusahaan dan membantu menarik investasi asing.

Di posisi ketiga ada Malaysia, dengan indeks sebesar 101,3. Pertumbuhan lebih didorong oleh ekspor sektor andalan yang pulih, seperti sektor elektronik, seiring stabilnya pertumbuhan ekonomi global.

Baca juga: Menhub: Kemacetan di Puncak Sudah Kronis

Sedangkan 3 negara lainnya, yakni Singapura, Filipina, dan Thailand diperkirakan indeks pertumbuhannya di bawah angka 100 hingga tahun 2022.

Tak hanya itu, sektor pariwisata Thailand, yang menyumbang sekitar 20 persen dari PDB nasional negara Gajah Putih, juga terlihat masih bakal berjuang tahun depan. Belum diperkirakan kapan akan pulih. Begitupun dengan sektor pariwisata Singapura.

Sementara ekspor otomotif yang menjadi pendorong utama pertumbuhan Thailand juga tidak mungkin pulih seperti pada suasana sebelum Covid-19.

Di Filipina, prospek belanja masyarakat masih suram, mengingat adanya perlambatan penjualan mobil dan barang tahan lama lainnya.

Terlepas dari bedanya pertumbuhan masing-masing negara, keenam negara di kawasan Asia Tenggara ini bakal terpengaruh oleh perkembangan Covid-19 di dunia dan kebijakan AS di bawah kepemimpinan Joe Biden saat menjabat pada 20 Januari nanti.

Baca juga: Kata Luhut, Ini Sederet Manfaat Pelabuhan Patimban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com