JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, nilai alokasi dana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2021 sebesar Rp 553,09 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan estimasi terakhir yang sebesar Rp 403,9 triliun.
Airlangga menjelaskan, alokasi anggaran meningkat lantaran pemulihan ekonomi RI dari pandemi masih memerlukan dukungan yang cukup besar.
Jumlah alokasi tersebut pun hampir sama dengan realisasi anggaran PC-PEN tahun lalu yang sebesar Rp 579,78 triliun atau 83,39 persen dari pagu Rp 695,2 triliun.
"Kementerian Keuangan sudah melakukan pendataan dan angka terkait dengan alokasi PEN di 2021 ini besarnya RP 553,09 triliun. Bila dibandingkan 2020 realisasinya Rp 579,78 triliun, artinya pemerintah sudah melihat pemulihan ekonomi di 2021 ini memerlukan support yang sama dengan 2020," jelas Airlangga dalam webinar Akselerasi Pemulihan Ekonomi yang diadakan secara virtual, Selasa (26/1/2021).
Baca juga: Menko Airlangga: Perjuangan Melawan Pandemi Belum Berakhir...
Lebih rinci ia menjelaskan, dari keseluruhan dana PEN tersebut, sebanyak Rp 104,7 triliun dialokasikan untuk sektor kesehatan.
Nilai tersebut akan direalisasikan dalam bentuk pengadaan dan operasional vaksinasi Covid-19, sarana dan prasarana serta alat kesehatan, biaya klaim perawatan, insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian, hingga bantuan iuran BPJS Kesehatan.
Selain itu, untuk perlindungan sosial dialokasikan Rp 150,96 triliun. Jumlah tersebut akan dialirkan untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Dana Desa, Bansos Tunai, Subsidi Kuota Pembelajaran Jarak Jauh, hingga diskon listrik.
"Untuk diskon listrik dilakukan, walau sebenarnya ada yang dilanjutkan enam bulan ada yang tiga bulan, secara bertahap. Jadi tiga bulan gratis, tiga bulan berikutnya 50 persen," jelas Airlangga.
Baca juga: Soal Modal Inti Bank Rp 3 Triliun, OJK: Kalau Tidak Bisa, Undang Investor
Kemudian Rp 141,36 triliun dianggarkan untuk program prioritas yang meliputi dukungan pariwisata, ketahanan pangan atau food estate, pengembangan ICT, pinjaman ke daerah dan subsidi pinjaman daerah, padat karya, kawasan industri, dan lainnya.
Selain itu juga dianggarkan untuk dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi Rp 156,06 triliun. Terdiri dari subsidi bunga KUR dan non-KUR, penjaminan loss limit UMKM dan korporasi, UP UMKM dan korporasi, pembiayaan PEN lainnya, penempatan dana, dan lainnya.
"Program ini yang tahun kemarin adalah Rp 66,59 triliun, ini dinaikkan menjadi Rp 156,06 triliun, salah satunya untuk pariwisata ini adalah sektor yang paling depan terkena pandemi, seperti hotel, restoran, dan lainnya," katanya.
Sisanya berupa insentif usaha, namun alokasi dananya masih ditinjau kembali. Airlangga pun menyatakan alokasi PEN 2021 masih bisa meningkat lagi sejalan dengan dinamika ekonomi ke depan.
Baca juga: Deretan Daerah yang Jumlah Wanitanya Lebih Banyak dari Pria
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.