Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bukan Hanya Perbaikan, RJIT Dapat Maksimalkan Fungsi Saluran Irigasi

Kompas.com - 26/01/2021, 20:22 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) adalah bagian dari water management.

“Artinya, kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi, tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi,” katanya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Dengan maksimalnya fungsi saluran irigasi, lanjut dia, maka luas areal tanam akan bertambah. Selain itu, juga dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas.

Baca juga: Sarwo Edhy: Implementasi Kartu Tani akan Diwajibkan pada 2021

Pernyataan tersebut Sarwo sampaikan bersamaan dengan pemberian bantuan program RJIT dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk petani di Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

Sarwo menjelaskan, kegiatan RJIT di daerah tersebut dilakukan karena kondisi saluran irigasi awalnya berupa saluran tanah.

Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar. Selain itu, airnya terus berkurang akibat tanah yang porus.

"Maka dari itu, Kementan berupaya memperbaiki kondisi tersebut dengan RJIT," kata Sarwo.

Baca juga: Sarwo Edhy Beberkan Syarat dan Manfaat Pendirian LKM-A

Untuk membuat saluran irigasi permanen. kata Sarwo, RJIT di daerah tersebut dilakukan dengan memanfaatkan konstruksi pasangan batu pada kedua sisi saluran.

Diharapkan dengan pembuatan saluran irigasi permanen, maka fungsinya akan lebih maksimal.

“Setelah saluran di rehab, hasil produktivitas ikut mengalami kenaikan, yaitu menjadi 6,8 ton per hektar (ha). Padahal, sebelumnya hanya 6 ton per ha,” jelasnya.

Manfaat RJIT sudah bisa dirasakan petani

Pada kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Makdori mengatakan, manfaat dari RJIT sudah bisa dirasakan para petani di wilayahnya.

"Dengan adanya rehabilitasi jaringan, air yang datang dari saluran sekunder menjadi lancar, sehingga sampai ke lahan dengan waktu lebih cepat,” terangnya.

Hal ini pun, tambah Makdori, turut memudahkan pengaturan dalam pembagian air. Ini karena, air tidak gampang bocor dan tidak meluap ke lahan sawah yang tidak membutuhkan.

Bahkan, ia mengaku, aliran air dari RJIT bisa mengairi lahan milik poktan lain di sekitarnya. Kurang lebih 100 ha lahan pertanian mendapat pasokan air dari saluran irigasi ini.

Baca juga: Manfaat Pupuk Bersubsidi Dipertanyakan, Ini Jawaban Mentan

Seperti diketahui, RJIT di Desa Panguragan Wetan bisa mengairi lahan seluas 100 ha.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com