Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jajaki Perjanjian Dagang dengan Bangladesh hingga Mauritius

Kompas.com - 29/01/2021, 18:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan tengah menjajaki perjanjian perdagangan dengan negara-negara berkembang. Ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.

"Inginnya perjanjian perdagangan yang simpel walaupun kalau dari peraturan WTO (Organisasi Perdagangan Internasional) ini enggak boleh beberapa item saja. Tapi kita juga akan berdiskusi dengan negara-negara berkembang," ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (29/1/2021).

Beberapa negara berkembang yang dibidik Kemendag untuk menjalin perjanjian dagang yakni Bangladesh, Pakistan, Iran, Maroko, hingga Mauritius.

Menurut Mendag, dengan perjanjian yang tidak terlalu rumit maka produk-produk yang diperdagangkan kedua menjadi lebih sederhana. Indonesia menargetkan bisa ekspor 10 komoditas unggulan seperti CPO, batu bara, besi dan baja, mobil, hingga perhiasan.

Baca juga: Sepanjang 2020, BNI Cetak Laba Bersih Rp 3,3 Triliun

"Jadi simpel, kayak kita mau jualnya 10 produk unggulan dan dibandingkan dengan mereka punyanya apa. Jadi mungkin waktu negosiasinya enggak terlalu lama," ujar Lutfi.

Adapun pada tahun ini, Kemendag melihat potensi ekspor komoditas tekstil dan produk tekstil, serta produk kimia ke Pakistan. Selain itu, ekspor batu bara ke Banglades.

Lutfi memaparkan, saat ini terdapat 11 perjanjian yang sedang dalam proses, mencakup 8 perjanjian perdagangan baru serta 3 perjanjian yang telah berjalan dan sedang dikaji kembali.

Perjanjian baru tersebut yakni Indonesia-European Union CEPA, Indonesia-Turkey CEPA, Indonesia-Pakistan TIGA (peningkatan dari PTA), Indonesia-Bangladesh PTA, Indonesia-Tunisia PTA, Indonesia-Iran PTA, Indonesia-Mauritius PTA, Indonesia-Morocco PTA.

Sedangkan perjanjian yang masuk dalam kajian yakni ASEAN Economic Community (AEC), ASEAN-India FTA (AIFTA), ASEAN-Australia-New Zealand FTA.

Baca juga: DJP: Aturan Pajak Disimplifikasi, Tak Ada Pengaruh ke Harga Pulsa, Kartu Perdana, dan Token Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com