Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Pelni Sediakan Layanan Vaksin Mandiri Berbayar, Benar atau Hoaks?

Kompas.com - 03/02/2021, 09:52 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Bina Medika IHC mengklarifikasi atas beredarnya informasi yang berkaitan dengan vaksinasi Covid-19 yang dikaitkan dengan Rumah Sakit Pelni.

Manajemen Pertamina Bina Medika IHC selaku holding RS BUMN yang menaungi RS Pelni, dalam keterangan resminya, menyampaikan bahwa informasi yang beredar mengenai layanan vaksinasi Covid-19 RS Pelni adalah informasi yang dikeluarkan RS Pelni pada Selasa (2/2/2021).

"Namun dapat kami sampaikan bahwa RS Pelni tidak memiliki wewenang untuk melakukan pengadaan vaksin. Melihat banyaknya kesalahpahaman yang timbul atas informasi tersebut kami memutuskan untuk menarik informasi tersebut," tulis Pertamina Bina Medika IHC dalam keterangan resminya sebagaimana dilansir dari Antara, Rabu (3/2/2021).

Lebih lanjut manajemen Pertamina Bina Medika IHC menjelaskan berkaitan dengan informasi harga yang tercantum, informasi tersebut bukan merupakan informasi resmi karena sampai hari ini, program vaksin corona yang berjalan adalah program vaksin pemerintah yang diberikan secara gratis dengan menggunakan produk vaksin Sinovac.

Baca juga: Bio Farma Akan Langsung Olah Bahan Baku Vaksin dari Sinovac

"Sesuai dengan Peraturan Presiden berkaitan dengan pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19, IHC dan Grup RS di bawahnya tidak memiliki wewenang dalam pengadaan vaksin," tutur Manajemen Pertamina Bina Medika IHC.

Seluruh program vaksin adalah di bawah kewenangan Kementerian Kesehatan dan sampai saat rilis resmi ini diterbitkan belum ada peraturan resmi berkaitan dengan program vaksin mandiri.

Sebelumnya beredar poster mengenai informasi layanan vaksinasi mandiri, lengkap dengan informasi harga jenis-jenis vaksin Covid-19 dari RS Pelni pada Selasa kemarin.

Kendati demikian hingga saat ini, pemerintah baru melaksanakan vaksinasi gratis bagi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Baca juga: BPOM Minta Tempat Penyimpanan Vaksin Covid-19 Miliki Hal Ini

Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku telah dihubungi oleh beberapa konglomerat dan para chief executive officer (CEO) di Indonesia terkait vaksin Covid-19. Mereka menanyakan soal kemungkinan adanya vaksin Covid-19 kategori mandiri.

“Saya terima banyak WA dari para CEO, para konglomerat-konglomerat yang dulu jadi nasabah saya, mengenai vaksinasi mandiri,” ujar Budi.

Budi pun membuka peluang mengenai vaksin mandiri tersebut. Namun, dia memberi beberapa syarat kepada para konglomerat jika ingin melakukan vaksin mandiri.

“Jadi any program yang masuk program kita ok. Tapi ada catatan, jangan sampai seperti yang sekarang terjadi, negara kaya, golongan kaya dapat duluan dibandingkan orang yang tidak mampu, karena ini sekali lagi sifatnya sosialis, bukan individualis,” kata dia.

Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin Merah Putih Masuk Uji Coba di Semester II 2021

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu menjelaskan, Presiden Joko Widodo sudah membuat keputusan untuk menggratiskan vaksin Covid-19 untuk seluruh rakyat Indonesia.

Kendati begitu, Budi menyambut baik jika ada para konglomerat dan CEO yang ingin vaksin mandiri untuk membantu pemerintah.

Namun, mereka harus mengingat vaksin ini ditujukan untuk seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk golongan tertentu saja.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com