Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Syariah Bisa Dorong Industri Halal, Begini Penjelasannya

Kompas.com - 07/02/2021, 15:05 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Selain itu, menurut dia, pariwisata halal juga lebih menekankan ke pelayanan seperti mushola di mall-mall yang ditata sedemikian rupa untuk membuat pelanggan nyaman.

Baca juga: Sepanjang 2020, Unit Syariah Bank DKI Salurkan Pembiayaan Rp 5,99 Triliun

“Terkait dengan fasilitasnya, setiap bangunan memiliki mushala bagus, agar orang betah di mall jadi mereka bisa stay dan berbelanja di mall itu. Dengan dukungan perbankan syariah, diharapkan bisa mendukung sektor rill,” tegas Sapta.

Tantangan perbankan syariah

Meski begitu, Deden menambahkan, perubahan ekosistem perbankan dan eko akan menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan nasional dan syariah ke depan.

Ekspektasi dari konsumen atau dan nasabah akan semakin tinggi.

“Kemajuan di bidang teknologi ini mau tidak mau harus dapat diadopsi dengan baik oleh perbankan, karena hal ini menimbulkan tantangan baru, di tengah tantangan di syariah terutama masalah usaha,” jelas Deden.

Seperti di ketahui, perbankan syariah memang memiliki kekurangan dibandingkan dengan perbankan konvensional.

 

Misalkan saja, permodalan tidak terlalu besar, dan beluma da perbankan syariah yang memiliki modal di atas Rp 30 triliun.

Baca juga: Tercatat Sebagai Saham Syariah, WMUU Ungkap Rencana Ekspor

Deden menyebut, revolusi ekonomi digital saat ini tengah diupayakan, mengingat ada gap dengan perbankan konvensional.

Kapasitas perbankan syariah juga perlu lebih besar lagi, di sisi tingkat literasi dan inklusi syariah masih di bawah 10 persen pada 2019.

“Kami di regulasi bertranformasi agar pengaturan dan pengawasan bisa beradaptasi dengan kemajuan sehingga bisa mendorong pertumbuhan perbankan syariah. Kami sudah menyusun road map pengembangan perbankan syariah Indonesia 2020-2025,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com