Di Bumble, pihak wanitalah yang dapat melakukan pendekatan terlebih dahulu, faktor pembeda dari Tinder dan aplikasi kencan online lainnya.
Andreev keluar dari perusahaan pada November 2019, empat bulan setelah Forbes menerbitkan penyelidikan yang menemukan dugaan adanya suasana misoginis di kantor London, di bawah kepemimpinan Andreev.
Tuduhan tersebut bertentangan dengan slogan pemberdayaan wanita yang diusung Bumble.
Baca juga: Punya 2 Bitcoin? Selamat, Anda Kini Miliarder...
Perusahaan menyangkal sebagian besar tuduhan, dan meluncurkan penyelidikan internal yang dipimpin oleh firma hukum ketenagakerjaan Inggris Doyle Clayton.
Hasil pemeriksaan internal menyimpulkan, tuduhan utama yang dibuat oleh artikel Forbes, yakni terdapat suasana misoginis di kantor London tidak benar.
Meski demikian, investigasi memang mengidentifikasi sejumlah kecil karyawan saat ini dan mantan karyawan yang merasa ada unsur seksisme di perusahaan tersebut.
Perusahaan ekuitas swasta Blackstone Group turun tangan untuk membeli saham Andreev pada November 2020. Di dalam kesempatan tersebut, Blackstone membeli Bumble di harga 3 miliar dollar AS.
Baca juga: Bocoran Perusahaan Teknologi IPO Kuartal 1 2021, Unicorn?