Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Dewobroto
Pendidik dan Peneliti

Pendidik dan Peneliti di bidang Kewirausahaan. Tim Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sekretaris Umum Komunitas Tangan Diatas.

Kewirausahaan adalah "Vaksin" Sesungguhnya

Kompas.com - 16/02/2021, 06:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kebijakan pembangunan infrastruktur 2021 merupakan pembangunan berkelanjutan pasca-pandemi Covid-19 dengan penguatan infrastruktur digital dan mendorong efisiensi logistik dan konektivitas.

Kebijakan infrastruktur diarahkan pada infrastruktur padat karya yang mendukung kawasan industri dan pariwisata, pembangunan sarana kesehatan masyarakat dan kebutuhan dasar seperti air, sanitasi, pemukiman untuk mendukung penguatan sistem kesehatan nasional. Anggaran infrastruktur 2021 juga diperuntukan bagi penyelesaian kegiatan prioritas yang tertunda di 2020.

Adapun target output strategis 2021 untuk pelayanan dasar adalah pembangunan rumah susun dan rumah khusus 10.706 unit, bendungan 53 unit di mana 43 unit sedang dibangun dan 10 bendungan baru. Kemudian, akses sanitasi dan persampahan untuk melayani 1.643.844 Kepala Keluarga (KK), jaringan irigasi dibangun sepanjang 600 km, yang direhabilitasi sepanjang 3.900 km, dan jaringan irigasi tanah sepanjang 100 km.

Sedangkan untuk konektivitas akan dibangun jalan 965,4 km, jembatan 26,9 km, jalur kereta api 446,56 km dan bandara 10 unit.

Untuk bidang energi dan ketenagalistrikan yaitu pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 120.776 Sambungan Rumah Tangga (SR), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop & PLTS Cold Storage 11,8 MegaWatt-peak (MWp).

Untuk Teknologi Informasi (TI) akan dibangun Base Transceiver Station (BTS) di 5.053 lokasi di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta Palapa Ring di Indonesia bagian barat 40 persen, tengah 30 persen, dan timur 30 persen.

Semoga harapan jadi kenyataan, dukungan infrastuktur yang akan membuat iklim wirausaha di Indonesia menjadi meningkat dimasa mendatang.

Baca juga: Mau Mulai Bisnis? Simak 5 Mitos tentang Wirausaha

Wirausaha bukan bisnis

Kewirausahaan sering dihubungkan dengan bisnis, padahal jauh dari itu. Wirausaha adalah sebuah mindset atau pola pikir untuk bisa bertahan dan bahkan bertumbuh di dalam kondisi apa pun, khususnya di masa pandemi.

Tidak heran kalau banyak pengusaha bermunculan di Indonesia, namun hanya sedikit yang jika gagal dia akan bangkit lagi dan bertumbuh. Dengan kata lain, kegagalannya cukup tinggi.

Memang kegagalan di dalam proses berwirausaha sudah mutlak adanya, namun bagaimana menyikapi kegagalan itu yang menjadi sangat penting untuk menjadikan sejatinya seorang wirausahawan.

Saat ini pemerintah bekerja sama dengan swasta juga banyak memberikan pelatihan untuk membuat masyarakat pandai berbisnis. Padahal yang dibutuhkan adalah lebih banyak "softskill" seperti bagaimana mengerti sesama, berkolaborasi, bekerja sama, saling memahami perbedaan, mudah beradaptasi dan lain-lain yang akan meningkatkan jiwa wirausaha yang dikenal pantang menyerah dalam kondisi apa pun.

Pendidikan kewirausahaan

Jika dilihat dari cara mendidik calon wirausaha, memang caranya berbeda. Saat sekolah biasa kita diberikan materi dulu (belajar), setelah itu diberikan PR (pekerjaan rumah) agar bisa mengaplikasikannya dan akhirnya kita mampu.

Berbeda dengan mendidik wirausaha, orientasinya terbalik, yakni langsung praktik mengaplikasikan, belajar dengan membandingkan dengan teori serta belajar dari kesalahan, dan akhirnya menjadi mampu dan mahir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com