JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki berencana akan memanggil salah satu pemain e-commerce, Shopee.
Panggilan ini menyusul dengan ramainya tagar #SellerAsingBunuhUMKM yang ramai di Twitter.
Dalam postingan di Twitter tersebut ,disebut-sebut ada salah satu seller yang berasal dari China dengan nama Mr Hu yang menjual berbagai produk kebutuhan rumah tangga dengan harga yang murah.
Baca juga: Shopee Beberkan 3 Barang yang Bakal Laris di E-commerce pada 2021
Hal ini dianggap akan menjatuhkan peluang UMKM untuk kembali bangkit.
"Bahwa fenomena Mr Hu ini diketahui dan untuk mendalami serta klarifikasi, hari ini, Kamis 18 Februari 2021, pukul 13.00 Kemenkop UKM akan mengundang pihak Shopee untuk menjelaskan lebih detai," ujar Teten saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/2/2021).
Teten mengatakan, pemerintah sudah memiliki upaya untuk melindungi KUKM.
Salah satunya dengan menurunkan ambang batas bea masuk barang impor yang tadinya batas harganya 75 dollar AS menjadi 3 dollar AS.
Dengan penurunan ambang batas tersebut, lanjut dia, pemerintah telah menerapkan tarif pajak impor sebesar 17,5 persen yang terdiri atas bea masuk 7,5 persen dan PPN 10 persen dan PPH 0 persen.
Baca juga: Kabar Bakal Diakuisisi Induk Shopee, Ini Jawaban BACA
"Ini sudah ada di PMK Nomor 199/PMK/010/2019," sebutnya.
Selain itu, lanjut Teten, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperkuat kualitas produk KUMK lokal dengan berbagai inkubasi, pelatihan dan pendampingan.
Begitupun dengan program Bangga Buatan Indonesia yang menjadi program nasional yang dijalankan setiap bulan oleh setiap kementerian dan dimotori oleh Kemenko Maritim dan Investasi.
Teten menilai, program digitalisasi KUKM ini telah berhasil dengan baik.
Tercatat, jumlah KUMKM yang onboard digital bertambah secara signifikan dari 7 juta menjadi 11,4 juta.
"Ini menjadi strategi untuk bertahan di masa pandemi, tetapi juga mempermudah pasar lokal untuk mendapatkan produk lokal dan secara khusus kami juga sudah berkoordinasi dengan menteri terkait untuk menggenjot ekspor produk UMKM," jelas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.