Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Logistik RI Masih Kalah dari Negeri Tetangga, Apa Kabar Tol Laut Jokowi?

Kompas.com - 20/02/2021, 10:53 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Sampai saat ini, daya saing logistik Indonesia masih tertinggal dari sejumlah negara tetangga di tingkat ASEAN.

Berdasarkan data Bank Dunia indeks performa logistik (Logistics Performance Index/LPI) 2018 berada di level 3,15 dari skala 1-5. Indeks daya saing logistik Indonesia berada di bawah Singapura (4,0), Thailand (3,41), Vietnam (3,27) serta Malaysia (3,22).

Untuk memperbaiki kinerja tersebut, distribusi logistik melalui transportasi laut memegang peran penting, mengingat kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan dua per tiga wilayah berupa lautan.

Baca juga: Tekan Disparitas Harga, Kemenhub Buka Trayek Baru Tol Laut

Baik bu]uknya indeks daya saing ini diukur dari efisiensi on-the-ground rantai suplai perdagangan atau kinerja logistik.

Hal ini jadi perhatian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam menentukan arah kebijakan ke depan.

“Rantai suplai makanan merupakan tulang punggung perdagangan dan bisnis internasional,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kemenhub, Umiyatun Hayati Triastuti, dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu (20/2/2021).

Ia menambahkan bahwa upaya peningkatan indeks ini perlu dilakukan sehingga transportasi laut perlu dikelola dengan baik guna menunjang perekonomian nasional. Namun saat ini menurutnya upaya tersebut terhambat dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia.

Kondisi ini diikuti terjadinya berbagai pembatasan penumpang sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus, serta berimbas pada aktivitas transportasi laut.

Baca juga: Pertama Kali, Kapal Tol Laut Bersandar di Pelabuhan Depapre

“Dengan adanya pandemi ini, dibutuhkan penanganan khusus berupa peraturan dan pengambilan kebijakan yang tepat,” tandas Hayati.

Keberadaan Tol Laut yang dicanangkan sejak rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), diharapkan memperbaiki kinerja logistik. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Antoni Arif Priadi, mengungkap evaluasi keberadaan Tol Laut.

Menurut Antoni, penyelenggaraan Tol Laut pada masa pandemi cukup positif, sebab mulai berdampak pada penurunan tingkat harga barang kebutuhan pokok dengan variasi sebesar -3,1 persen.

Selain itu, program tol laut juga berdampak pada penurunan disparitas harga barang kebutuhan pokok antara kawasan barat dan timur Indonesia dengan variasi sebesar -14,1 persen.

Ia menambahkan, Tol Laut juga telah memberikan dampak positif bagi penurunan biaya logistik end-to-end dalam pendistribusian barang kebutuhan pokok yaitu sebesar -5,5 persen (rata-rata nasional).

Baca juga: Angkut Sembako, Kapal Tol Laut Tiba di Papua

Hal ini diakui pula oleh Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan.

Ia mengatakan, program Tol Laut merupakan program yang efisien sebagai sarana distribusi pangan ke seluruh wilayah di Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com