Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK ke Fintech: Jangan Sampai Ada yang Merasa Data Pribadi Diambil Ilegal

Kompas.com - 24/02/2021, 15:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewanti-wanti industri teknologi finansial (tekfin/fintech), termasuk fintech Innovative Credit Scoring (ICS) mematuhi empat hal utama dalam menjalankan bisnisnya.

Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK, Triyono Gani mengungkap, keempat aturan itu disebut 4C, yakni compliance, consent, control, dan competence.

"Kalau tidak mengaturnya dengan baik ada beberapa permasalahan dalam personalisasi. Jangan sampai ada orang yang merasa data pribadi diambil secara ilegal. Pasti yang ujung-ujungnya dirugikan adalah penyelenggara," kata Triyono dalam diskusi virtual Fintech Talk, Rabu (24/2/2021).

Baca juga: Paling Baik dibanding Industri Keuangan Lainnya, Realisasi Pinjaman Fintech 2020 Naik 26 Persen

Triyono mengungkap, industri digital ini harus patuh pada komitmen yang sudah dibuat dengan asosiasi.

Hingga kini, dia masih menemukan beberapa fintech yang mendapat komplain dari para penggunanya, termasuk masalah kebocoran data pribadi.

"Saya harap lebih comply terhadap ini. Kita lihat bahwa border-nya sudah jelas. Itu border-border (batas-batas) yang harus diperhatikan," sebut Triyono.

Kemudian, industri digital perlu konsen terhadap etika bisnis dan perlindungan konsumen. Triyono mengatakan, konsen diperlukan untuk meminimalisir tuntutan di masa depan.

"Masalah konsen ini memang debatable. Tapi enggak apa-apa kita coba definisikan konsen seperti apa, supaya meminimalisasi tuntutan ke depannya," papar Triyono.

Baca juga: OJK: Fintech Lending Salurkan Pembiayaan PEN Rp 262,2 Miliar

Kemudian, yang ketiga adalah kontrol/supervisi. Dia ingin para fintech saling memperhatikan dan mengawasi rekan-rekan satu industri untuk meminimalisir pelanggaran.

Lalu yang terakhir adalah kompeten. Industri terus mengoptimalisasi algoritme yang notabene merupakan mesin utama penggerak industri digital.

"Diharapkan algoritme semakin baik sehingga hasilnya pun akurat, berkualitas tinggi, dan bisa dipakai. Tentu saja dengan optimalisasi, saya rasa masyarakat Indonesia yang akan mendapatkan manfaatnya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com