Dengan pendekatan ekonomi sirkular, jenis plastik ini bisa mendatangkan rezeki untuk banyak pihak.
Guswan menjelaskan, sistem pemakaian galon sekali pakai seperti yang diberlakukan Le Minerale cukup membuat konsumen tokonya tertarik.
Ia mengaku, sejak ia menjual air minum kemasan itu, banyak pelanggan yang kemudian tertarik untuk membeli.
“Penjualannya baik dan lancar karena menurut konsumen, ini adalah inovasi yang membuat air di dalam galon jadi lebih higienis. Penggunaannya juga jadi lebih praktis,” sambungnya.
Ukuran galon tersebut memang tak sebesar galon yang disediakan oleh perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang lain.
Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, Le Minerale Gandeng Industri Daur Ulang dan Asosiasi Pemulung
Kalau biasanya galon berukuran 17 liter, galon Le Minerale hanya berukuran 15 liter. Dengan ukuran yang lebih efisien, Guswan mengatakan, ibu-ibu pun bisa membawanya tanpa bantuan orang lain.
Guswan menganggap, model bisnis air mineral yang menggunakan kemasan galon sekali pakai berjenis PET dengan ukuran tersebut cukup inovatif. Dari sisi logistik, ukuran galon air minum yang lebih kecil membuat pelanggannya masih bisa membawa barang lain.
“Bagi penjual, galon kosong model lama dengan sistem isi ulang membuat deg-degan kalau kelamaan di toko. Karena, rusak sedikit enggak bisa dibalikkin lagi,” tambahnya.
Ia juga berujar, kemasan galon PET bekas tidak menjadi beban sampah. Sebaliknya, orang-orang sepertinya malah berlomba-lomba ingin mendapatkannya.
“Jika ini bisa terjadi pada semua produk akan sangat bagus sekali dampaknya untuk lingkungan. Semua kemasan bisa dimanfaatkan kembali nantinya,” tambahnya lagi.
Guswan juga turut menyayangkan banyak pihak yang kerap mengembuskan isu-isu hoaks terkait galon PET sekali pakai yang dapat menjadi polusi lingkungan.
Sebab, dirinya yakin jika produk ini masuk ke rantai daur ulang, banyak pihak yang diuntungkan.
“Siapa saja bisa untung. Baik pemulung, petugas sampah, ataupun pedagang seperti saya,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.