Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Victoria Siapkan Modal Inti Rp 3 Triliun di 2022 dan Bangun Bisnis Digital

Kompas.com - 03/03/2021, 13:49 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) berkomitmen untuk menambah modal inti perseroan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar Rp 3 triliun di tahun 2022.

Direktur Utama Bank Victoria Ahmad Fajar mengatakan, perseroan akan memenuhi ketentuan tersebut dengan meningkatkan modal secara organik dari laba perseroan dan juga dari para pemegang saham.

“Dalam hal ini, kami berkomitmen memenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan meningkatkan modal secara organik dari laba kami yang Insya Allah tahun ini jauh lebih baik. Selain itu, peningkatan modal juga dapat berasal dari pemegang saham atau aksi korporasi lainnya,” jelas Fajar dalam public expose insidentil, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Sesi I IHSG Menguat, Rupiah Beranjak Meninggalkan Level Rp 14.300 Per Dollar AS

Fajar mengatakan, saat ini modal yang dihimpun secara organik masih kurang, sehingga peran stakeholder, Victoria Grup, dan DEG - Deutsche Investitions Jerman.

Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan modal inti bisa terpenuhi dari aksi korporasi dan right issue perusahaan.

“Jadi karena dari organik masih kurang, nanti ada dari stekholder kami, dari Victoria Group dan DEG - Deutsche Investitions Jerman akan ada penambahan (modal) atau dari aksi korporasi, right issue dan sebagainya,” jelas dia.

Di sisi lain, perseroan juga mengungkapkan rencana bisnis ke depan, yakni divestasi ke entitas anaknya yaitu PT Bank Victoria Syariah.

Perseroan juga memastikan bakal mencukupi ketentuan modal inti minimum Rp 1 triliun.

Baca juga: Ini Kunci Agar UMKM Dapat Mendunia Versi Sandiaga Uno

“Ke depannya bisa dalam bentuk QQ atau akusisi lainnya. Yang jelas kami akan memenuhi ketentuan dengan diwajibkan modal dari dari bank Victora Syariah sebesar Rp 1 triliun sebagai anak perusahaan. Jadi kita dalam proses menuju ke sana,” tegas Fajar.

Sebelumnya, dalam aturan POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, perbankan diwajibkan memenuhi ketentuan modal minimum Rp 3 triliun di tahun 2022.

Ketentuan peningkatan Modal Inti Minimum (MIM) ini dirilis agar lebih relevan untuk peningkatan skala dan daya saing perbankan.

Sebab, pada aturan lama, modal inti minimum hanya Rp 100 miliar.

Di sisi lain, Senior EVP of Change Management Office Muhammad Rakhmadhani menyebut, dalam satu hingga dua tahun ke depan, perseroan juga akan fokus untuk pengembangan digital banking dengan mulai menjajaki kerja sama dengan fintech.

Baca juga: Ini Cerita Kepala BKPM soal Aturan Investasi Miras hingga Akhirnya Dicabut Jokowi

“Ada rencana yang akan kita kembangan 1-2 tahun ini, kita harus mulai masuk dan membuka diri ke e-commerce, kita sudah jalin kerja sama dengan fintech, ada 1-2 model fintech yang sudah kita setujui. Ke depan akan lebih kita kembangkan lagi kerja sama dengan fintech,” jelas dia.

Rakhmadhani menyebut, perseoran akan memperkuat layanan mobile banking dan internet banking yang akan menjadi satu leverage aplikasi.

Bukan hanya sekedar tools, tetapi juga untuk meningkatkan branding, trust dan layanan kenyamanan untuk nasabah.

“Kita akan bangun koneksi dengan e-commerce, dari segi lifestyle, travel, termasuk pelayanan pembayaran rutin seperti pembayaran PLN, PAM, Telkom, dan sebagainya yang semua ini masuk dalam side plan yang akan kita kejar 1-2 tahun ini,” tegas Rakhmadhani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com