Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Impor Elpiji dari Perusahaan Migas UEA

Kompas.com - 08/03/2021, 07:24 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas (migas) asal Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC).

Melalui kerja sama tersebut, Pertamina akan mengimpor elpiji dari ADNOC, merespons kebutuhan gas yang terus meningkat.

Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga Hasto Wibowo mengatakan, kebutuhan elpiji nasional pada tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 8,3 juta ton, kemudian meningkat menjadi 9,12 juta ton pada 2023, dan naik lagi menjadi 10,01 juta ton pada tahun 2024.

Baca juga: Ini Harga BBM Shell dan Pertamina Terbaru

Melalui kerja sama dengan ADNOC, Pertamina memastikan keamanan pasokan elpiji nasional yang diproyeksikan terus meningkat setiap tahunnya itu.

“Saat ini balance kebutuhan impor elpiji nasional mencapai 6 juta ton per tahun, harapannya dengan kerjasama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan,” ujar Hasto dalam keterangan tertulis, dilansir Senin (8/3/2021).

Lebih lanjut Hasto menjelaskan, kerja sama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk elpiji dan petrokimia yang dibeli langsung dari produsen.

Perjanjian ini pun dimungkinkan diperpanjang setiap tahunnya, dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir. 

“Diharapkan kerjasama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk elpiji dan petrokimia dengan tentunya tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia,” tutur Hasto.

Dengan adanya kerja sama ini, Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis berharap ke depannya akan ada lagi kolaborasi antar kedua perusahaan.

“Kamu berharap realiasi kerja sama di bidang pasokan elpiji dan sulphur ini dapat membuka peluang kerjasama lain seperti Petrokimia, maupun downstream industry lainnya di masa mendatang,” ucapnya.

Baca juga: Pertamina Targetkan Kilang Hijau Cilacap Beroperasi Desember Tahun ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com