Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Pandemi, Laba Bukit Asam Turun Jadi Rp 2,4 Triliun

Kompas.com - 12/03/2021, 17:15 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk atau PTBA mencatatkan adanya penurunan laba bersih sepanjang 2020. Realisasi ini sejalan dengan merosotnya pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, hingga 31 Desember 2020 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,4 triliun. Laba ini turun hingga 41 persen dari tahun 2019 yang mencapai Rp 4,05 triliun.

"Sebagaimana diketahui pada 2020 semua sektor terkena dampak (pandemi Covid-19), terutama energi," katannya dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Harga Minyak Hingga Batu Bara Terus Naik, Bagaimana Nasib Tarif Listrik Setelah Juni 2021?

Lebih lanjut Arviyan menjelaskan, pada tahun lalu PTBA terkontraksi sekitar 20 persen, dari Rp 21,78 triliun pada 2019 menjadi Rp 17,32 triliun.

Anjloknya pendapatan tersebut, utamanya diakibatkan turunnya permintaan batu bara semenjak pandemi Covid-19 merebak. China dan India menjadi dua negara tujuan ekspor yang menurun permintaan batu baranya.

"Turunnya konsumsi listrik di wilayah besar Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa dan Bali juga berdampak turunnya penyerapan batu bara domestik," tuturnya.

Selain itu, Arviyan juga menyoroti realisai harga batu bara acuan (HBA) yang bergerak fluktuatif sepanjang tahun lalu. Sebagaimana diketahui, semenjak kuartal pertama tahun 2020, HBA cenderung terus bergerak menurun.

"Berawal di angka 65,93 dollar AS per ton di awal Januari 2020 dan sempat menyentuh titik di bawah 50 per ton dollar AS pada September 2020," ujar dia.

Baca juga: Penjualan Batu Bara Merosot, Pendapatan Adaro Pada 2020 Turun 27 Persen

Merespon hal tersebut, PTBA pun fokus melakukan efisiensi, seperti penurunan biaya usaha dan pengendalian biaya pokok produksi melalui penerapan optimalisasi di setiap lini operasi.

"Efisiensi merupakan salah satu strategi PTBA untuk menjaga dan mencatatkan kinerja positif di tengah volatilitas harga dan berkurangnya permintaan pasokan batu bara," ucap Arviyan.

Tercatat sepanjang 2020, beban perusahaan PTBA mengalami penurunan. Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 12,78 triliun dari Rp 14,17 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com