Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Akui RI Kalah dari Negara Lain dalam Mendeteksi Varian Baru Covid-19

Kompas.com - 15/03/2021, 15:00 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui Indonesia masih kalah dengan negara lain dalam melacak varian baru dari Covid-19.

Atas dasar itu, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan tes dengan metode genome sequencing untuk mendeteksi varian baru Covid-19.

“Strategi untuk tracing dan testing untuk varian baru sejak Jamuari sudah mulai kita galakan, karena sebelumnya dalam satu tahun kita baru melakukan 172 testing sekeunsik genomik, sehingga kalau ada varian baru akan sulit teridentifikasi. Padahal beberapa negara setahun bisa 10.000 testing yang dilakukan,” ujar Budi saat rapat kerja dengab Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Menkes: 11,7 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Gratis Masuk ke Indonesia Hingga Mei 2021

Budi menambahkan, untuk meningkatkan deteksi varian baru virus tersebut pihaknya telah menggandeng Kementerian Riset dan Teknologi.

Hal itu sudah dilakukan sejak 8 Januari 2021 lalu dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium yang dimiliki Kemenkes dan Kemenristek.

“Sesudah itu kita bisa lihat testingnya bisa meningkat pesat dan sesudah meningkat kita temui adanya varian baru yang sebenarnya sudah masuk di awal tahun,” kata dia.

Mantan Wakil Menteri BUMN ini menjelaskan, dua varian baru Covid-19 yang ditemukan di Indonesia, yakni varian B117 dari Saudi Arabia. Berdasarkan hasil penelusuran, ada enam orang yang terinveksi varian baru tersebut.

Baca juga: Stafsus Erick Thohir: Para Lansia Makin Semangat Disuntik Vaksin Covid-19

“Ada dua, yang pertama dari Saudi Arabia untuk varian B117 dari UK dan 6 sampel kemudian diketahui dua diantaranya dari Saudi Arabia dan sudah ada juga yang berasal dari transmisi lokal. Kita sudah menindak lanjuti untuk tracingnya dan alhamdulilah sampai sekarang semuanya masih negatif,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com