Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBS Indonesia Targetkan Dana Kelolaan Tumbuh 14 Persen pada 2021

Kompas.com - 17/03/2021, 06:59 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank DBS Indonesia optimistis bisnis wealth management tahun ini cukup menjanjikan. Perusahaan menargetkan pertumbuhan jumlah nasabah priority banking mencapai 12 persen pada 2021.

Sejalan dengan pertumbuhan nasabah, DBS Indonesia menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) mampu tumbuh sebesar 14 persen di akhir tahun ini.

Adapun saat ini DBS Treasures memiliki hampir 56.000 nasabah priority banking di 31 cabang di Indonesia yang tersebar di 14 kota.

"Kami targetkan pertumbuhan nasabah bisa dua digit sekitar 12 persen dan pertumbuhaan dana kelolaan 14 persen," ujar Head of Segmentation, Liabilities and Mortgage DBS Indonesia, Festia Pisa Valensia diskusi virtual, Selasa (16/3/2021).

Ia mengatakan, saat ini masyarakat masih berhati-hati untuk menempatkan dananya di instrumen investasi yang berisiko tinggi karena melihat pergerakan pasar yang masih volatile.

Baca juga: Insentif Kartu Prakerja Dipakai untuk Beli Bahan Pangan hingga Paket Internet

Oleh sebab itu, masyarakat lebih mencari instrumen investasi yang risiko tak begitu besar tapi imbal hasilnya cukup menjanjikan. Salah satunya adalah investasi di surat berharga atau obligas.

"Kami melihat ketertarikan nasabah di sisi obligasi itu cukup banyak responsnya. Terutama yang diterbitkan pemerintah menjadi alternatif diversifikasi protofolio investasi mereka," kata Pisa.

Kendati demikian, lanjutnya, dalam bisnis wealth management saat ini terdapat perubahan yang cukup signifikan di segmen priority banking. Seperti demografi nasabah yang semakin muda, evolusi digital yang memengaruhi cara transaksi perbankan saat ini, terlebih dengan adanya implikasi dari pandemi.

Oleh karena itu, DBS Treasures melakukan transformasi dengan strategi wealth management yang berfokus mencermati kebutuhan nasabah. Sehingga para nasabah dapat yakin mengambil keputusan investasi akurat di saat yang tepat.

Hal itu dilakukan dengan proaktif menganalisa dan menyampaikan insight terkini, tim ahli berbasis profil risiko nasabah dan data pasar terbaru, serta inovasi digital berkelanjutan untuk mempermudah komunikasi dan transaksi investasi.

Baca juga: Mangkir, Orang Kaya AS Utang Pajak Rp 33,6 Triliun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com