Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Teten Ingin UMKM Jalankan Usaha dengan Pola Pikir Wirausaha

Kompas.com - 20/03/2021, 08:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menginginkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa bertransformasi memanfaatkan perkembangan teknologi, sehingga bisa berdaya saing.

Ia mengatakan, pada era digitalisasi saat ini, persaiangan perdagangan semakin ketat.

Tak hanya antarproduk dalam negeri tetapi juga produk luar negeri. Oleh sebab itu, UMKM lokal perlu meningkatkan kapasitasnya.

Baca juga: Ini Tantangan UMKM Ikut Tender Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

"Karena ke depan persaiangan di pasar itu akan semakin ketat, terutama dari industri besar yang standar produknya sudah baik. Maka peningkatan kapasitas dan daya saing produk UMKM menjadi penting saat ini," ujar Teten dalam acara launching M Bloc Market yang ditayangkan secara virtual, Jumat (19/3/2021).

Menurut Teten, peningkatan kualitas dapat dilakukan pula dengan para pelaku UMKM mengubah pola pikirnya dari sekadar pengusaha subsisten atau hanya untuk cukup membiayai diri dan keluarga, ke pola pikir entrepreneurship atau wirausaha.

"UMKM tidak cukup menjadi as usual atau serba biasa saja, tapi harus ada nilai tambah. Harus lepas dari pola pikir subsiten dan harus hadir sebagai wirausaha," kata dia.

Menurut Teten, kewirausahaan menjadi kunci penting untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Sayangnya, 98 persen pelaku UMKM masih menjalankan usahanya dengan pola ekonomi subsisten.

Baca juga: Akumindo: Penurunan Bunga Kredit Hanya Menarik untuk UMKM yang Selamat dari Pandemi

Oleh sebab itu, lanjut dia, Kemenkop UKM terus berupaya menciptakan para wirausaha atau local heroes UMKM.

Para local heroes ini nantinya di dorong untuk mampu memberdayakan UMKM lainnya menjadi naik kelas dan masuk ke sektor formal, bahkan bisa merampah pasar global.

"Kami terus bersinergi dengan berbagi pihak untuk mengembangkan UMKM di Indonesia agar bermunculan wirausaha muda yang produktif dan konsisten tingkatkan nilai tambah serta berinovasi untuk besar di pasar lokal maupun global," ungkap Teten.

Ia menambahkan, salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mendorong pengembangan UMKM adalah dengan menyediakan wadah bagi mereka untuk memasarkan produk. 

Hal itu yang saat ini disediakan oleh M Bloc Space dengan membuka M Bloc Market.

Baca juga: BI: UMKM Butuh Modal dari Perbankan

Tempat ini menjadi wadah bagi para pelaku UMKM dan brand lokal yang berkualitas baik untuk memasarkan produk-produknya.

M Bloc Market menawarkan beragam produk, mulai dari perawatan tubuh, makanan dan minuman kemasan, bumbu, hingga produk segar seperti daging, ikan, dan sayuran.

Produk-produk ini memang permintaannya cukup meningkat di masa pandemi.

Adapun sekitar 70 persen produk yang dijual di M Bloc Market berasal dari berbagai UMKM, sementara 30 persen lainnya merupakan produk dari brand lokal kenamaan yang memang sudah dikenal masyarakat.

Baca juga: LKPP dan Bukalapak Optimalkan 6,5 Juta UMKM untuk Pengadaan Barang dan Jasa Digital

"M Bloc Market merupakan miles stone penting menuju kejayaan brand lokal dan UMKM Indonesia. Saya mengapresiasi, ini menjadi etalase bagi produk-produk lokal yang kita yang keren-keren," ungkap Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com