Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Etika Bersepeda di Jerman | Jalur Sepeda Versus Halte Bus | Bersepeda Tanpa Etika di Jalan Raya

Kompas.com - 22/03/2021, 10:58 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

Akan tetapi jalur khusus sepeda di Jakarta ini bukannya tanpa kendala dan tidak ada titik rawannya.

"Di banyak titik, jalur ini bersinggungan dengan halte bus yang berada di pinggir jalan," tulis Kompasianer Widi Kurniawan. (Baca selengkapnya)

3. Jangan Sampai seperti Karsim!

Kompasianer Edward Horas mengutip penggalan kalimat dari cerpen yang dibuat Ahmad Tohari "Akhirnya Karsim Menyeberang Jalan" untuk menggambarkan realitas yang terjadi di jalanan.

"...Wajah-wajah pengendara adalah wajah para raja jalanan. Wajah-wajah yang mengusung semua lambang kekotaan: keakuan yang kental, manja dan kemaruk luar biasa..." tulisnya, mengutip dari cerpen tadi.

Karena memang kita tidak bisa memisahkan bagaimana pengguna jalan raya, apapun jenis alat trasportasi, untuk siapa yang paling berkuasa di sana. Dan, pesepeda kini hadir di tempat yang sama.

Semestinya bisa muncul kekhawatiran ketika semua pengguna jalan raya mesti bisa sama-sama berbagi ruang.

"Memang, belum ada polisi yang semprit kalau melihat pesepeda tidak pakai helm. Tetapi, demi keselamatan pribadi, kita seharusnya sudah tahu bahwa memakai helm lebih aman," tulis Kompasianer Edward Horas.

Pesepeda itu seyogianya memantau dan mematuhi peraturan lalu lintas. Karena, itu semata-mata untuk menjaga keselamatan. (Baca selengkapnya)

4. Bersepeda Tanpa Etika, Wajar Buat yang Tak Sadar!

Sebagai seorang karyawan kantoran, sudah sejak 2018 Kompasianer Anjas Permata bersepeda paling tidak 2-3 kali seminggu.

Alasannya untuk menjaga kesehatan dan menciptakan pola hidup yang seimbang. Sudah begitu, secara tidak langsung dari kegiatan bersepeda itu Kompasianer Anjas Permata mendapat manfaat lainya, seperti mengusir kejenuhan dan kebosanan.

"Dengan durasi rata-rata 60 menit sekali gowes aku menikmati pemandangan sepanjang rute yang aku lalui. Alhasil biasanya inspirasi dan ide lumayan kerap datang pada waktu gowes," tulisnya.

Oleh sebab itu bagi Gowes Lovers sangat penting untuk menjaga etika bersepeda di jalan.

Soal etika ini memang tidak ada rumus bakunya, tulis Kompasianer Anjas Permata, tetapi akan lebih parah kalau kita bersepeda tanpa etika. (Baca selengkapnya)

***

Jika ingin membaca konten lainnya seputar aktivitas bersepeda yang kini sudah mulai marak, bisa buka Kompasiana dengan label: Etika Bersepeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com