Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS Ketenagakerjaan Bikin IHSG Merosot di Bawah Level 6.000

Kompas.com - 31/03/2021, 15:35 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah Rabu (31/3/2021).

Melansir RTI, IHSG ditutup turun 1,42 persen (85,92 poin) di level 5.985,52. Total transaksi hingga sore ini mencapai Rp 12,16 triliun dengan volume 14,4 miliar saham. Net sell asing tercatat sebesar Rp 1,1 triliun di seluruh pasar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, sentimen utama pelemahan IHSG sore ini adalah rencana BPJS Ketenagakerjaan untuk mengurangi komposisi investasi di instrumen saham dan reksadana untuk menekan risiko penurunan harga di pasar atau penyebab unrealized loss.

Baca juga: IHSG Turun 1,78 Persen di Sesi I, Saham-saham Ini Banyak Dilepas Asing

“Kebijakan manajemen BPJS Ketenagakerjaan yang akan mengurangi porsi investasi di saham dan reksa dana menjadi sentimen pelemahan IHSG,” kata Nafan kepada wartawan sore ini.

Selain itu, dampak daripada Archegos Capital Management yang gagal memenuhi margin call turut memberikan sentimen negatif yang memberatkan kinerja IHSG pada hari ini. Sentimen negatif juga muncul dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Q1 yang masih minus (antara -1 persen hingga -0,1 persen).

Sektor basic industri menyumbang pelemahan IHSG sore ini dengan penurunan 3 persen, finance 2,2 persen, manufaktur 2 persen, dan properti 1,9 persen.

Adapun, saham yang paling banyak dilepas asing adalah, saham Bank BRI (BBRI) sebesar Rp 461,3 miliar. BBRI sore ini melemah 2,22 persen di level Rp 4.400 per saham. Kemudian, saham Bank BCA (BBCA) yang dijual asing sebesar Rp 452,1 miliar. BBCA turun 2,81 persen di level Rp 31.075 per saham.

Selanjutnya, asing juga lepas saham Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 89,4 miliar. Harga saham BMRI terkoreksi 2,7 persen di level Rp 6.150 per saham.

Baca juga: Apa Itu IHSG? Ini Pengertian, Manfaat, dan Cara Hitungnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com