Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2020, Huawei Kantongi Laba Bersih Rp 143 Triliun

Kompas.com - 01/04/2021, 12:51 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

SHENZEN, KOMPAS.com - Huawei membukukan kinerja positif secara global sepanjang tahun lalu, di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan sanksi dari Amerika Serikat (AS).

Perusahaan teknologi asal China ini mencatatkan pendapatan senilai 891,4 miliar yuan, setara 136,7 miliar dollar AS di 2020 atau Rp 1.979 triliun.

Capaian itu naik 3,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Baca juga: Tangkap Potensi Ekonomi Digital, Huawei Dorong Investasi R&D

Seiring dengan peningkatan pendapatan, perusahaan berhasil mengantongi laba bersih sebesar 64,6 miliar yuan, setara 9,9 miliar dollar AS atau Rp 142,9 triliun.

Kinerja itu meningkat 3,2 persen dibandingkan tahun 2019.

"Selama setahun terakhir kami bertahan kuat menghadapi kesulitan," ujar Rotating Chairman Huawei, Ken Hu dalam keterangan resminya, Kamis (1/4/2021).

Pada tahun 2020, pendapatan dari bisnis enterprise Huawei tercatat mencapai 100,3 miliar yuan, naik 23 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara pendapatan penjualan dari bisnis consumer Huawei mencapai 482,9 miliar yuan, naik 3,3 persen dibandingkan 2019. 

Baca juga: Garap Pasar 5G Indonesia, Ini Strategi Huawei

Serta, pendapatan dari bisnis carrier Huawei mencapai 302,6 miliar yuan, naik tipis 0,2 persen dari tahun sebelumnya.

Hu mengatakan, kendati menghadapi kesulitan operasional akibat sanksi AS pada 2019 dan 2020, Huawei tetap melibatkan KPMG untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan secara independen dan objektif.

KPMG merupakan salah satu organisasi akuntansi terbesar di dunia.

Menurut dia, dokumen yang dihasilkan KPMG merupakan opini audit standar yang tidak dimodifikasi.

Hu memastikan, apa pun situasinya, Huawei akan terus menerapkan transparansi dengan mengungkapkan data operasional kepada pemerintah, pelanggan, pemasok, karyawan, dan mitra.

Baca juga: Jasa Marga Kantongi Laba Bersih Rp 501 Miliar pada 2020

Pada 2020, Huawei berhasil memastikan bisnis operatornya berjalan stabil di lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan wilayah.

Sehingga membantu kegiatan pekerjaan jarak jauh, pembelajaran online, dan belanja online selama pembatasan akibat Covid-19.

Selain itu, Huawei juga bekerja sama dengan operator di seluruh dunia untuk menghasilkan konektivitas yang superior dengan lebih dari 3.000 proyek inovasi 5G di lebih dari 20 industri, seperti pertambangan batu bara, produksi baja, pelabuhan, dan manufaktur

“Kami terus berinovasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan kami, guna membantu memerangi pandemi, serta mendukung pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial di seluruh dunia," ujar Hu.

Baca juga: Terapkan PSAK 71, Saldo Laba Ditahan BNI Berkurang

"Kami juga mengambil kesempatan ini untuk lebih meningkatkan operasi kami, sehingga menghasilkan kinerja yang sebagian besar sesuai dengan prakiraan,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com