Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hambatan-hambatan Transfer Uang ke Luar Negeri

Kompas.com - 07/04/2021, 10:31 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  - Tingginya biaya transfer uang menjadi tantangan atau hambatan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang sering melakukan transfer uang ke luar negeri.

Perusahaan penyedia teknologi pembayaran dan pengiriman uang antar negara (remitansi),  Wise, melalui surveinya mencatatkan, ada 70 persen responden melaporkan biaya tinggi menjadi salah satu kesulitan terbesar yang dihadapi. Selain itu, 89 persen responden juga melaporkan biaya tinggi sebagai beban.

Survei independen yang dilakukan oleh Jajak Pendapat (Jakpat) untuk Wise juga menunjukkan, sebanyak 77 persen responden menilai hal lain yang menjadi kesulitan saat mengirimkan uang adalah proses transfer yang lambat, khususnya dalam menunggu kiriman uang tiba di negara tujuan.

“Lalu, ada sebanyak 75 persen yang mengaku tidak nyamannya proses transfer, khususnya karena harus bepergian ke kantor fisik selama jam kerja dan ada sebanyak 71 persen yang mengaku rendahnya transparansi biaya transfer yang menjadi kendala,” ujar Head of Indonesia Expansion Wise, Elian Ciptono dalam siaran persnya, Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Asia dan Eropa Dominasi Tujuan Ekspor Timah

Lebih lanjut Elian menjelaskan, faktor-faktor ini mempengaruhi kemampuan konsumen untuk transfer uang ke luar negeri. Ada sebanyak 58 persen responden mengatakan bahwa mereka harus mengurangi jumlah uang yang mereka rencanakan untuk dikirim, karena adanya biaya tambahan. 

Sementara itu, 43 persen responden melaporkan bahwa mereka membatalkan transfer uang ke luar negeri karena kesulitan yang mereka hadapi.

Kecepatan dan transparansi biaya transfer juga muncul sebagai dua fitur yang paling banyak diharapkan oleh responden. Sebanyak 95 persen responden mengidentifikasi bahwa kecepatan merupakan faktor yang penting, sementara 93 persen responden menginginkan adanya detail yang jelas antara biaya transfer uang dan nilai mata uang yang digunakan.

Elian menilai, hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun biaya adalah hambatan utama bagi konsumen Indonesia, namun kejelasan mengenai biaya yang mereka bayarkan juga sangat penting. 

Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru BUMN Virama Karya untuk Lulusan S1

“Survei ini menunjukkan bahwa biaya tinggi, transfer uang yang lambat, dan proses yang rumit menjadi beban bagi konsumen Indonesia dalam transfer uang ke luar negeri, apalagi bagi mereka yang perlu mengirim uang secara rutin. Dari data kami, hampir enam puluh persen responden menggunakan jasa remitansi untuk transfer uang kepada keluarga atau pasangan mereka,” ungkapnya.

Elian menambahkan bahwa menurut hasil survei, masyarakat Indonesia mencari layanan transfer uang yang lebih mudah, lebih cepat, hemat biaya dan lebih transparan, terutama saat ini, ketika konsumen juga dihadapkan pada pandemi global.

Wise menyatakan bahwa survei ini dilakukan secara independen oleh Jajak Pendapat (JAKPAT) pada bulan Oktober 2020 dan Maret 2021, dengan meliputi 100 responden berusia 18 tahun ke atas yang telah menggunakan uang internasional dalam setahun terakhir.

Baca juga: Rincian Harga Emas Batangan 0,5 Gram hingga 1 Kg di Pegadaian Terbaru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com